LAPORAN AKHIR - Satuportal.net

Recommendations

Info

27 terlibat aktif sebagai sukarelawan dalam beberapa aktivitas program. Hampir semua partisipan juga tahu bahwa mereka dapat mengakses layanan-layanan tersebut di LSM atau pusat layanan kesehatan seperti Puskesmas. Untuk layanan seperti LJSS khususnya, mereka tahu bahwa mereka bisa mendapatkannya melalui petugas lapangan. Untuk layanan asuransi kesehatan seperti Askeskin dan Jamkesmas, kebanyakan partisipan tahu mengenai keberadaannya, tapi tidak banyak yang benar-benar memahami cara mengakses dan bagaimana layanan ini dapat bekerja membantu mereka. Beberapa partisipan menjelaskan bahwa informasi yang ia terima dari temannya mengatakan prosedur untuk mengurus layanan ini sulit, dan prosedurnya rumit. Mendengar hal ini ia memutuskan untuk tidak menggunakannya, terlebih jika nanti ia sakit dan harus dirawat, karena dari apa yang ia dengar, pelayanan yang didapat dengan menggunakan layanan ini juga kurang layak (seperti ditempatkan di ruangan yang sama dengan berbagai penderita penyakit lain, tempatnya tidak bersih) sehingga ia khawatir kondisinya malah akan bertambah parah. Sumber Informasi Hampir semua partisipan mendapatkan sumber informasi terkait HIV dan AIDS dan risiko penggunaan napza suntik melalui LSM. Beberapa adalah jangkauan LSM yang mendapat informasi dari petugas lapangan, dan beberapa mendapatkan informasi dari petugas lapangan yang juga adalah teman partisipan. Selain dari petugas lapangan langsung, mereka juga mendapatkan informasi dari media KIE, salah seorang partisipan menjelaskan bahwa ia mendapatkan informasi dari media elektronik sebelum ia terhubung dengan petugas lapangan dari LSM. B.2. BELIEF Kepercayaan tertentu yang dimiliki pengguna napza suntik mengenai cara untuk sehat Dari wawancara yang dilakukan, muncul respon yang cukup beragam terhadap topik ini. Ada partisipan yang percaya bahwa untuk menjaga dirinya tetap sehat, ia harus menjaga pikirannya agar tetap positif, karena pikiran yang terganggu akan mempengaruhi kondisi fisiknya, bahkan dapat memicu partisipan untuk kembali ke penggunaan napza (relapse). Berhenti menggunakan napza juga diyakini partisipan sebagai salah satu cara untuk menjadi sehat. Selain itu, ada partisipan yang juga menyakini bahwa untuk memperoleh informasi yang benar terkait kesehatan, dokter menjadi sumber informasi yang terpercaya. Namun salah satu partisipan juga menjelaskan bahwa ia dan keluarganya terbiasa menggunakan obat-obatan tradisional seperti jamu untuk menjaga kesehatan.
28 Salah satu respon yang menarik adalah pendapat partisipan bahwa dengan memberi kepercayaan dan dukungan kepada para pengguna napza suntik dapat menumbuhkan motivasi dalam diri mereka untuk hidup sehat. Ada juga partisipan yang percaya bahwa kesehatan sangat berhubungan dengan dana, yang artinya seseorang bisa sehat jika memiliki cukup dana, bahwa untuk hidup sehat mereka memerlukan uang. Pendapat menarik lainnya adalah mengenai keyakinan salah satu partisipan pengguna napza suntik bahwa jika ia berhenti menggunakan napza maka berbagai penyakit akan bermunculan. Pandangan pengguna napza suntik mengenai akses terhadap layanan Terkait dengan akses terhadap layanan, terdapat persepsi negatif dan juga positif dari pengguna napza suntik mengenai layanan yang tersedia. Persepsi ini terbentuk baik melalui pengalaman mereka sendiri mengakses layanan, atau dari cerita teman yang memiliki pengalaman mengakses layanan. Masih terdapat banyak keluhan seputar diskriminasi yang mereka rasakan dari petugas kesehatan saat mengakses layanan, mulai dari layanan yang tidak ramah, juga para petugas kesehatan yang dirasa kurang membantu. Salah satu partisipan menjelaskan bahwa menurutnya biaya yang sangat murah di PKM yang membuat layanan yang diberikan tidak maksimal, bahkan kadang di bawah standar (“karena bayarnya murah makanya mereka seenaknya .”.) Menurut mereka uang akan sangat menentukan pelayanan yang diberikan. Bagi orang-orang yang memiliki uang, akses terhadap pelayanan yang baik akan terasa sangat mudah, tapi berlaku sebaliknya bagi mereka yang tidak memiliki uang (“ biasanya kesehatan juga berhubungan dengan dana...”). Selain karena alasan pelayanan yang buruk, partisipan juga menyatakan ketakutan mereka untuk berobat di puskesmas karena kekhawatiran mereka dikenali oleh para tetangga dan orang-orang yang mereka kenal. Keluhan lain juga datang dari partisipan mengenai ketidaknyamanannya terhadap keberadaan para dokter yang masih belajar praktek (Co-Asisten / Dokter Muda), partisipan merasa seperti kelinci percobaan jika ditangani oleh mereka. Terkait dengan asuransi kesehatan, banyak partisipan masih mempersepsikan pelayanan askeskin dan jamkesmas memiliki prosedur yang rumit sehingga mereka memilih untuk tidak mengurusnya. Selain keluhan dan pendapat negatif mengenai layanan yang tersedia, beberapa partisipan juga menyatakan beberapa pendapat positif mengenai layanan yang mereka akses. Ada yang menyatakan sangat terbantu dengan layanan yang ada di Puskesmas, partisipan merasakan banyak manfaat sejak ia memeriksakan diri ke Puskesmas. Layanan Jarum Suntik Steril juga dirasakan sangat mudah untuk diakses, baik melalui LSM maupun Puskesmas, begitu juga dengan layanan penyediaan kondom. Salah satu partisipan menjelaskan bahwa ia merasakan kemudahan dalam mengakses layanan di Puskesmas, karena tidak banyak pertanyaan yang diajukan oleh petugas PKM selama ia dilayani. Pandangan terhadap LSM penyedia layanan HR juga cenderung positif, LSM HR
Page 1 and 2: LAPORAN AKHIR Penelitian Perilaku P
Page 3 and 4: Penulis Daftar Isi Daftar Gambar da
Page 5 and 6: A. Latar Belakang B. Tujuan Penelit
Page 7 and 8: 6 kepada narkoba dan zat adiktif ad
Page 9 and 10: B. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari di
Page 11 and 12: 10 Dalam kehidupan sehari-hari, kee
Page 13 and 14: 12 Dengan kondisi khusus yang dihad
Page 15 and 16: . Staf LSM HR : 14 staf LSM yang me
Page 17 and 18: 7. Pelaksanaan Penelitian 16 Peneli
Page 19 and 20: 18 Pada bab ini akan diuraikan temu
Page 21 and 22: 20 Selain kegiatan penjangkauan, LK
Page 23 and 24: 22 jumlah tersebut di antaranya mer
Page 25 and 26: 24 Data laporan intervensi yang ter
Page 27: 26 psikologis, karena saat ada sesu
Page 31 and 32: 30 mengetahui jika memang ia mender
Page 33 and 34: Dukungan yang diperoleh saat sakit
Page 35 and 36: 34 Dampak dari penyediaan layanan j
Page 37 and 38: 36 juga susah. ’Kan jadi kecandua
Page 39 and 40: C.4. Layanan ARV 38 Dibandingkan de
Page 41 and 42: 40 mengakses fasilitas layanan kese
Page 43 and 44: 42 pengguna napza suntik dapat mema
Page 45 and 46: A. KESIMPULAN 44 Secara umum, hasil
Page 47 and 48: 46 seberapa sering gejala tersebut
Page 49 and 50: 48 Untuk layanan rehabilitasi, hamb
Page 51 and 52: 50 dan kontekstual. Perlu lebih dip
Page 53 and 54: 52 menyatakan harapan bahwa untuk m
Page 55 and 56: DAFTAR PUSTAKA 54 1. National Insti

LAPORAN AKHIR - Satuportal.net

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?