LAPORAN AKHIR - Satuportal.net
LAPORAN AKHIR - Satuportal.net
LAPORAN AKHIR - Satuportal.net
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
7<br />
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Kota Bekasi yang merupakan bagian<br />
dari Provinsi Jawa Barat mempunyai jumlah penduduk sebanyak 1.987.030 jiwa, dengan<br />
komposisi 985.320 laki-laki dan 1.001.710 perempuan. Jumlah penduduk berusia<br />
antara 15 – 49 tahun adalah sejumlah 1.330.320 jiwa (estimasi rata-rata). Diperkirakan<br />
sebanyak 17.120 jiwa merupakan populasi rawan HIV dan AIDS di Kota Bekasi. Estimasi<br />
ODHA sebanyak 719 orang (SA Lespra, 2007)<br />
Data dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi sampai Desember 2008 menyebutkan<br />
adanya 1060 kasus yang tercatat, yaitu HIV kasus 560 dan 500 kasus AIDS 500,<br />
sementara di Kabupaten Bekasi tercatat sebanyak 386 kasus dengan rincian 351 kasus<br />
HIV dan AIDS 35 kasus AIDS. Dengan jumlah tersebut, maka Kota Bekasi menempati<br />
urutan kedua (setelah kota Bandung) untuk kasus HIV dan AIDS terbanyak di Provinsi<br />
Jawa Barat.<br />
Selain besarnya jumlah sub-populasi pengguna napza suntik di Kota Bekasi<br />
menjadi faktor resiko penularan HIV terbesar di saat ini dan di beberapa tahun<br />
mendatang, faktor pendorong lain yang menyebabkan tingginya prevalensi HIV dan<br />
AIDS pada kalangan pengguna napza suntik di Kota Bekasi adalah letak Kota Bekasi yang<br />
berbatasan dengan daerah prevalensi tinggi (DKI Jakarta). Di samping masalah geografis,<br />
sejumlah krisis multi dimensial lain yang dianggap berperan adalah tingginya angka<br />
penggangguran dan kriminalitas, tingginya mobilitas penduduk untuk berdagang,<br />
wisata, sejumlah faktor budaya, serta pengendalian infeksi yang lemah (baik dari sisi<br />
skill, budget, policy).<br />
Ancaman epidemi semakin terbuka karena secara geografis wilayah di<br />
Kabupaten dan Kota Bekasi berada pada jalur pantura, dan mengalami pembangunan<br />
sosial ekonomi yang semakin berkembang pesat. Sementara itu kegiatan penjangkauan<br />
dan pendampingan kepada kalangan pengguna napza suntik di kota Bekasi masih<br />
terbatas oleh Lembaga Kasih Indonesia (LKI) dan di Kabupaten Bekasi bahkan belum ada<br />
kegiatan pendampingan dan penjangkauan kepada para pengguna napza suntik.<br />
Mengingat bahwa kesadaran untuk hidup lebih sehat akan sangat terkait dengan<br />
pengetahuan, sikap, keyakinan, perilaku, pengalaman, informasi yang diperoleh serta<br />
perilaku dan gaya hidup seseorang, dan juga mengingat bahwa para pengguna napza<br />
suntik memiliki karakteristik psikososial yang khas, maka penelitian ini tidak akan<br />
terpaku pada satu model health-seeking behavior tertentu, tetapi lebih menekankan<br />
pada penggalian terhadap aspek-aspek dan elemen pendukung yang diasumsikan akan<br />
menentukan pencarian bantuan kesehatan.