19.04.2013 Views

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

isnis<br />

Iklan Rumah<br />

(dikhy sasra/detikfoto)<br />

pada saat launching. Mereka bisa memborong 10<br />

unit rumah baik secara tunai maupun hanya dengan<br />

uang tanda jadi. Dalam beberapa bulan harga rumah<br />

dipastikan naik. Selisih harga inilah yang dipanen,”<br />

papar Asril.<br />

Panangian membenarkan fenomena ini. Bahkan<br />

menurutnya ‘goreng-menggoreng’ harga rumah ini<br />

juga dilakukan developer. “Kenaikannya bisa mencapai<br />

30-50% dari harga yang seharusnya. Bahkan<br />

bisa lebih dari itu,” ujarnya. Biasanya yang digoreng<br />

adalah rumah mewah dengan harga di atas Rp 500<br />

juta.<br />

Sedangkan pakar<br />

hukum properti, Erwin<br />

Kallo menilai wajar jika<br />

pengembang memberi<br />

kesan harga properti<br />

yang mereka jual akan<br />

naik sehingga pembeli<br />

tidak akan rugi. “Properti<br />

saat ini bukan lagi<br />

kebutuhan dasar, tapi<br />

sudah menjadi obyek investasi<br />

dan spekulasi,”<br />

katanya .<br />

Ia mengingatkan harga jual sebuah properti itu<br />

tidak hanya tergantung dari harga tanah dan harga<br />

bahan bangunan. Pengembang juga menjual konsep<br />

serta lokasi, sehingga sulit menetapkan harga yang<br />

tepat.<br />

Dampak meroketnya harga rumah tentu sangat<br />

memberatkan masyarakat menengah bawah. Mereka<br />

harus membayar lebih mahal dari harga yang<br />

seharusnya. Namun dengan banyaknya tawaran,<br />

<strong>Majalah</strong> detik 23-29 Januari 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!