28.04.2013 Views

LAPORAN AKHIR - Kementerian Riset dan Teknologi

LAPORAN AKHIR - Kementerian Riset dan Teknologi

LAPORAN AKHIR - Kementerian Riset dan Teknologi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Gas Turbine<br />

Pembakaran gas turbine dengan gasbio umumnya pada rentang kurang dari 1 MW hingga lebih dari<br />

100 MW. Turbin memiliki net efficiency lebih rendah dibanding Ie engines <strong>dan</strong> memiliki kategori<br />

"se<strong>dan</strong>g" diantara teknologi yang lain dalam hasil emisi CO <strong>dan</strong> NOx. Tidak ada data mengenai sumber<br />

dioxin.<br />

Aplikasi dengan gasbio dari TPA perlu satu modifikasi disain terhadap turbin dari gas alam, yakni pada<br />

sistem bahan bakarnya. Kontrol sistem bahan bakar menjadi dua kali lebih banyak dalam hal control<br />

valves, regulating valves, <strong>dan</strong> fuel injectors dalam mengantisipasi laju aliran gasbio yang lebih besar<br />

akibat kandungan Btu yang lebih rendah. Rendahnya nilai Btu dapat menyebabkan sui it terbakar saat<br />

"start-up" <strong>dan</strong> menyebabkan "flame-outs" saat muatan turbin berkurang secara cepat. Selain itu<br />

a<strong>dan</strong>ya endapan silica diatas kipas turbin <strong>dan</strong> nozzle, belum diketahui sepenuhnya mekanismenya <strong>dan</strong><br />

masalah ini terkait dengan komposisi gasbio. Penting dicatat bahwa kapasitas output energi gas turbine<br />

akan berkurang seiring meningkatnya suhu udara ambien.<br />

Bahan bakar kendaraan (vehicle fuels)<br />

Pasar gasbio sebagai bahan bakar kendaraan akan realistis apabila gasbio di tingkatkan kualitasnya<br />

(grade-nya) menyamai gas alam. Hingga kini sudah banyak kendaraan di berbagai negara yang<br />

menggunakan gas alam baik dalam bentuk liqUId natural gas (LNG) maupun compressed natural gas<br />

(CNG), tetapi masih sangat terbatas yang berasal dari gasbio TPA. Di New Zealand pemakaian gasbio<br />

yang sudah di-up grade mendekati gas alam sudah banyak diaplikasikan <strong>dan</strong> dikonsumsi kendaraan<br />

bermotor yang terus meningkat setiap tahunnya (Nyns, 1992).<br />

Fuel Cells<br />

Fuel cells adalah teknologi yang tergolong sangat mahal <strong>dan</strong> masih dalam taraf pengembangan. EPA<br />

mendeskripsikan fuel cells sebagai "salah satu teknologi yang paling bersih dalam hal konversi energi<br />

yang ada". Hingga kini pengembangan teknologi ini terbentur pada ketidaklayakan ekonomi pada saat<br />

menggunakan gasbio TPA. Fuel cells adalah baterai elektrokimia menggunakan molten carbonate atau<br />

asam phosporik dengan bahan bakar batubara, minyak, gas alam atau hidrokarbon lainya. Hidrogen<br />

dari hasil konversi bahan bakar ditambah oksigen menghasilkan listrik. Keuntungan fuel cells dibanding<br />

teknik pemanfaatan gasbio lainnya meliputi; efisiensi energi lebih tinggi, emisi yang lebih rendah, bisa<br />

pada TPA skala kecil, minimal dalam perawatan <strong>dan</strong> dampak kebisingan yang tidak ada.<br />

Operasionalisasi fuel cells memerlukan pre-treatment gasbio meliputi separasi gas CO2 dengan<br />

membran <strong>dan</strong> karbon aktif. Suatu instalasi pembangkit dengan f,!el cells yang ada di pasaran dengan<br />

output 200 kW umumnya terdiri dari 3 (tiga) sistem utama, yakni; sistem pemrosesan bahan bakar,<br />

sistem konversi elektrik <strong>dan</strong> sistem pengelolaan thermal. Perkiraan emisi suatu fuel cells plant dapat<br />

dilihat pada Tabel 4 .<br />

Tabel4. Perkiraan Emisi Udara Pada Fuel Cells Power Plant<br />

Polutan Emisi - Ibs/l0 6 Btu<br />

NOx 0,02 - 0,04<br />

SOx 0,00003

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!