Hal 40-58 - Badan Pemeriksa Keuangan
Hal 40-58 - Badan Pemeriksa Keuangan
Hal 40-58 - Badan Pemeriksa Keuangan
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
AKSENTUASI<br />
Perlu Forum BPK,<br />
Ditjen Pajak, dan Bank<br />
Para bankir papan atas<br />
dan petinggi direktorat<br />
perpajakan berkumpul<br />
di auditorium BPK Pusat<br />
awal Maret lalu. Bukan<br />
untuk kongkow kongkow<br />
bicarakan kasus mafia<br />
pajak, akan tetapi<br />
menghadiri penerimaan<br />
Laporan Hasil <strong>Pemeriksa</strong>an<br />
(LHP) dua bank BUMN<br />
dan delapan bank BUMD,<br />
khususnya terkait dengan<br />
kepatuhan terhadap<br />
kewajiban perpajakan.<br />
Selain para petinggi BPK dan eksekutif bank milik<br />
pemerintah, hadir juga pengurus asosiasi bank<br />
BUMn dan bank pembangunan daerah (BPD) yaitu<br />
Ketua Himpunan Bank-Bank Milik negara (Himbara)<br />
Gatot M. Suwondo dan Winny erwindia, Ketua asosiasi<br />
Bank Pembangunan Daerah (asbanda). Juga nampak hadir<br />
dirjen pajak yang baru Fuad Rahmany.<br />
Penerima lHP yaitu PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank<br />
Rakyat indonesia Tbk untuk bank BUMn. Sementara delapan<br />
BUMD yakni PT Bank Jabar Banten (BJB), PT Bank DKi,<br />
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jateng, Bank Jatim, BPD<br />
Sumut, BPD Sumsel, BPD Kaltim, dan BPD Sulsel.<br />
Ketua Himbara menyambut baik lHP tentang kepatuhan<br />
terhadap kewajiban perpajakan. Baginya, pemeriksaan<br />
BPK kali ini sangat fokus. <strong>Pemeriksa</strong>an yang spesifik hanya<br />
mengenai kepatuhan kewajiban pajak auditee. Dia mengakui<br />
anggota Himbara, lebih responsif dalam mempersiapkan<br />
apa yang dibutuhkan BPK.<br />
Gatot mengharapkan adanya suatu forum bersama antara<br />
pihaknya, Ditjen Pajak, dan BPK. Forum ini bertujuan<br />
Dari kiri: Winny Erwindia, Gatot M. Suwondo,<br />
Taufiequrachman Ruki, Fuad Rahmany<br />
agar bisa menjembatani komunikasi sehingga permasalahan<br />
perpajakan bisa diselesaikan dengan baik. Selain itu,<br />
agar masalah perpajakan ataupun laporan kepatuhan kewajiban<br />
perpajakan dapat sinkron dengan pihak BUMn dan<br />
BUMD perbankan.<br />
“Selama ini, belum ada sinkronisasi maupun aturan yang<br />
dipahami bersama terkait dengan perpajakan. Kerap pihak<br />
auditee yang juga Wajib Pajak, dan juga pihak pemungut<br />
pajak, merasa ada yang memberatkan, kurang memahami,<br />
ataupun ketidakjelasan sisi teknis pajak. Untuk itu, forum<br />
bersama itu bisa menyelesaikan permasalahan seperti ini,”<br />
jelasnya.<br />
Ketua Umum asbanda Winny erwindia merasa prihatin<br />
dengan kondisi yang terjadi akhir-akhir ini. Dia merasa kondisi<br />
ini membuat hubungan antara sektor riil, khususnya<br />
perbankan serta Ditjen Pajak dipenuhi ketidakpastian.<br />
“Ketidakpastian ini karena ada kekhawatiran bahwa halhal<br />
yang terjadi akan terus berlarut, dan akhirnya menyeret<br />
kepada situasi yang sangat memprihatinkan.”<br />
Berdasarkan hasil dari lHP BPK untuk bank BUMn dan<br />
42 MaReT 2011<br />
Warta BPK