03.05.2013 Views

Hal 40-58 - Badan Pemeriksa Keuangan

Hal 40-58 - Badan Pemeriksa Keuangan

Hal 40-58 - Badan Pemeriksa Keuangan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

pantau<br />

pina memilih untuk melahirkan atau<br />

memulangkan anak yang dilahirkan<br />

ke Tanah Air. Namun, TKW kebanyakan<br />

ragu-ragu untuk pulang dan<br />

malu karena mesti berhadapan dengan<br />

keluarga dan kerabat di kampung<br />

halaman yang belum tentu bisa<br />

menerima kondisi mereka. Beberapa<br />

di antara mereka kemudian memilih<br />

menyerahkan anak yang mereka lahirkan<br />

untuk diadopsi oleh warga<br />

Hongkong. Kebanyakan pengadopsi<br />

adalah kaum ekspatriat Caucasians<br />

yang telah menjadi warga permanen<br />

Hong Kong.<br />

Taiwan pun tak beda jauh. Dari<br />

sekian cerita sedih para TKI/TKW<br />

yang bekerja di Taiwan, yang paling<br />

banyak terjadi adalah gaji yang tidak<br />

dibayar seusai kontrak kerja berakhir<br />

yaitu tabungan. Ada juga gaji yang<br />

dibayar separoh, ditipu agency, disiksa<br />

majikan, diperkosa majikan hingga<br />

dibunuh majikan.<br />

Dan yang lebih menyedihkannya<br />

lagi banyak TKI/TKW yang<br />

mendekam dalam penjara Taiwan<br />

dengan kondisi yang memilukan.<br />

Penjara Hsinchu Detention Center, dianggap<br />

paling banyak jumlah pekerja<br />

dari Indonesia yang ditahan. Di antara<br />

mereka ada yang tinggal di dalam<br />

penjara selama 5 bulan, 6 bulan bahkan<br />

ada yang 1,5 tahun. Berbagai<br />

macam kasusnya, ada yang ditahan<br />

karena murni kriminalitas, tetapi itu<br />

hanya segelintir saja. Kebanyakan<br />

dari mereka adalah kabur, karena tindakan<br />

itu sudah dianggap orang ilegal<br />

dan biasa TKI/TKW yang kaburan<br />

tanpa identitas, karena paspor, dan<br />

KTP ditahan majikan.<br />

TKI yang legal saja mengalami hal<br />

buruk, bagaimana dengan TKI ilegal.<br />

Tentu saja lebih parah lagi. Pemulangan<br />

paksa adalah konsekuensi logis<br />

dari status ilegal TKI. Namun, fakta<br />

begitu besarnya angka TKI ilegal dan<br />

jumlahnya tidak pernah menurun.<br />

TKI ilegal terus mengalir ke berbagai<br />

negara. Sebagian di antaranya bermodus<br />

perdagangan manusia (human<br />

trafficking) yang melibatkan oknum<br />

aparat.<br />

Jumlah TKI ilegal yang bekerja di<br />

luar negeri sekarang ini jauh melampaui<br />

TKI legal. Argumen yang sering<br />

dijadikan alasan pembenaran adalah<br />

begitu luasnya wilayah Indonesia<br />

dan begitu banyaknya pintu keluarmasuk<br />

bagi TKI ilegal sehingga tak<br />

semuanya bisa dipantau oleh aparat.<br />

Faktor utama penyebab maraknya<br />

penempatan TKI secara ilegal sebenarnya<br />

adalah mahal dan ribetnya<br />

birokrasi pengurusan penempatan<br />

TKI di luar negeri. Jika diasumsikan<br />

untuk masing-masing birokrasi ada<br />

tiga meja saja, berarti ada 123 meja<br />

yang harus dilalui oleh calon TKI. Belum<br />

lagi waktu dan biaya yang harus<br />

dikeluarkan. (and)<br />

46 MARET 2011<br />

Warta BPK

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!