Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Cara paling efektif bagi pewawancara agar dapat menggunakan bahasa yang<br />
baik dalam wawancara adalah menyusun daftar pertanyaan secara tertulis terlebih<br />
dahulu. Daftar pertanyaan wawancara memuat apa saja yang akan ditanyakan<br />
pewawancara kepada narasumber. Sebelum melakukan wawancara, pewawancara<br />
dapat mengoreksi kembali tata bahasa dalam daftar pertanyaannya. Hal ini<br />
bertujuan agar saat berlangsungnya acara tanya jawab, bahasa yang digunakan<br />
oleh pewawancara tidak menyimpang dari kaidah tata bahasa yang baik dan benar.<br />
<strong>Tugas</strong> <strong>Individu</strong><br />
1. Simaklah wawancara berikut yang akan dibacakan oleh dua orang teman<br />
Anda (satu orang menjadi pewawancara dan satu orang lagi menjadi<br />
narasumber).<br />
Ibarat Oksigen, Informasi Harus Sehat<br />
Wacana kemungkinan masuknya sistem pemberedelan media ke dalam<br />
revisi Undang-Undang Nomor 40/1999 tentang pers akan mereduksi kebebasan<br />
pers dan berpengaruh terhadap melemahnya kritisisme publik. Berikut<br />
wawancara Jawa Pos dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Prof.<br />
Dr. Ir. Mohammad Nuh.<br />
Bagaimana pandangan Anda tentang siginifikansi pemberedelan<br />
media?<br />
Kita harus merujuk pada kesadaran lebih dulu bahwa pers itu merupakan<br />
pilar bagi masyarakat madani (civil society). Selain menjadi fungsi kontrol<br />
strategis, media juga merupakan instrumen penting bagi terjadinya transformasi<br />
sosial. Karena itu, pada prinsipnya kebebasan untuk menyatakan<br />
pendapat menjadi keniscayaan. Jadi, bagaimana mungkin kita bisa menyampaikan<br />
kontrol yang benar kalau hak orang berbicara dibatasi. Jadi, saya<br />
berprinsip, jangan sampai media sebagai trasmitter diputus.<br />
Jadi kebebasan media tetap perlu dipertahankan?<br />
Benar. Hak dasar media harus dipenuhi. Tetapi, perlu dipahami, bukan<br />
sekadar kebebasan pers (freedom of press) yang harus penuhi tetapi juga<br />
tanggung jawab media yang matang. Sebab, kebebasan tanpa tanggung<br />
jawab akan mengakibatkan chaos. Karena, tidak selalu yang disampaikan<br />
media itu selalu benar. Tentu ada kemungkinan memuat kekhilafan.<br />
Apakah derajat kebebasan pers di Indonesia sudah masuk kategori<br />
mengkhawatirkan?<br />
Saya tidak bisa mengeneralisasi kondisi saat ini dalam kategori tertentu.<br />
Karena penilaian itu bisa berubah sesuai waktu. Kadang, media dalam<br />
menampilkan berita bisa proporsional, standar, atau bisa saja kurang. Kita<br />
Informasi<br />
55