You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
. Segi kebahasaan yang telah diupayakan pembakuannya, meliputi:<br />
1) tata bahasa yang mencakup bentuk dan susunan kata atau kalimat<br />
yang berpedoman pada tata bahasa Indonesia yang baik dan benar,<br />
2) kosa kata yang berpedoman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia,<br />
3) istilah kata yang berpedoman pada Pedoman Pembentukan Istilah,<br />
4) ejaan yang berpedoman pada Ejaan Bahasa Indonesia yang<br />
Disempurnakan, dan<br />
5) kriteria lafal baku adalah tidak menampakkan dialek kedaerahan.<br />
2. Memahami Fungsi Ragam Bahasa Baku dan Tidak<br />
Baku<br />
Ragam bahasa baku dan tidak baku<br />
berkaitan dengan situasi dan kondisi pemakaiannya.<br />
Ragam bahasa baku biasanya<br />
digunakan pada situasi dan kondisi resmi.<br />
Adapun ragam bahasa tidak baku pada<br />
umumnya digunakan untuk pergaulan<br />
sehari-hari, yang memang tidak menuntut<br />
keformalan berbahasa.<br />
Penggunaan bahasa baku memiliki<br />
fungsi sebagai berikut.<br />
a. Pemersatu, pemakaian bahasa baku<br />
dapat memersatukan sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat<br />
bahasa. Seseorang dapat dikatakan sebagai bangsa Indonesia, antara lain,<br />
ditandai oleh kemampuannya dalam menggunakan bahasa Indonesia<br />
secara baik dan benar.<br />
b. Pemberi kekhasan, pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda<br />
dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.<br />
c. Pembawa kewibawaan, pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan<br />
kewibawaan pemakainya.<br />
d. Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolok ukur benar tidaknya<br />
pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.<br />
<strong>Tugas</strong> <strong>Individu</strong><br />
1. Bacalah wacana berikut dengan saksama.<br />
Sumber: Kompas,23 Desember 2007<br />
Gambar 4.2 Wawancara resmi<br />
hendaknya menggunakan ragam<br />
bahasa baku<br />
Mengkaji Wajah Iklan di Televisi<br />
Deregulasi pemerintah yang bergulir, khususnya di dunia pertelevisian<br />
nasional, ternyata telah menciptakan realitas baru. Di satu sisi, muncul<br />
Informasi<br />
59