02.07.2013 Views

Tujuan

Tujuan

Tujuan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Impamai mengangkat bahu. Agak ragu. Tapi, demi dilihatnya Omabak yang<br />

jauh lebih santun sejak kepulangannya kemarin, Impamai memberanikan diri untuk<br />

mengatakannya.<br />

Omabak sudah menduga. Itu yang akan diucapkan Impamai. Ia tak terkejut<br />

sedikit pun. Ia memang ingin menerangkan pada Impamai, tapi secara perlahanlahan.<br />

Omabak yakin, ibunya akan mengerti. Impamai berbeda dengan wanita<br />

Amungme lainnya. Ia wanita yang pintar. Omabak ingat, saat malas bersekolah di<br />

Lembah Waa dulu, semasa kecil, Impamai tak segan memarahinya. Ia masih ingat<br />

kata-kata lantang Impamai waktu itu. “Kau harus sekolah! Biar kau tahu dunia<br />

lain di luar sana. Dunia di balik pegunungan kita ini!”<br />

Impamai semakin heran menyaksikan Omabak yang bukannya gusar, malah<br />

tersenyum simpul.<br />

“Apanya yang aneh, Bu?”<br />

“Yah, kau berubah. Tidak seperti dulu....”<br />

“Maksud, Ibu?”<br />

“Kau tidak pemarah lagi. Bahkan, sangat hormat terhadap ibu. Bicaramu<br />

juga tak kasar lagi. Kau benar-benar berubah....”<br />

Bab VII Lindungi Hutan Kami 125

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!