BAB 3

More documents

Recommendations

Info

Intersection ialah cara untuk menentukan tempat/ kedudukan di medan atau lapangan yang belum diketahui di peta dengan pertolongan titik/ benda yang berada di medan/ lapangan atau di peta. Sehingga konsep ini sangatlah berbeda dengan konsep resection yang sudah dibahas sebelumnya. Sebagai contoh di lokasi tersebut ada bencana longsor. Akan tetapi, lokasi tersebut tidak ada dalam peta, maka untuk mengetahui lokasi bencana itu dalam peta diperlukan suatu metode, yaitu intersection. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini dituliskan langkah kerja menggunakan konsep tersebut. Prosedur atau cara kerja Menggunakan Metode Intersection – Terlebih dahulu bukalah lembaran peta dan letakkanlah peta tersebut dengan menyesuaikan arah utara lembaran peta dengan arah utara yang ditujukan oleh kompas. – Dari tiga titik itu, bidiklah dengan kompas objek yang akan diamati di lapangan. – Lalu amati dan catatlah sudut kompas yang dihasilkan dari ketiga titik tersebut terhadap objek yang diamati. – Setelah mendapatkan ketiga sudut kompas, lalu ubahlah menjadi sudut peta. – Sudut peta yang didapat lalu dilukiskan ke dalam peta tersebut. – Perpotongan garis dari ketiga titik itu adalah lokasi yang ingin diketahui dalam peta. B. Membuat Peta Tematik secara Manual dari Peta Dasar Teknik mengutip peta yang berasal dari peta dasar adalah salah satu keterampilan dasar untuk mengetahui keberadaan suatu wilayah berdasarkan fungsinya, seperti peta DAS, peta penggunaan lahan, peta aliran sungai, peta kemiringan lereng, dan lain-lain. Peta dasar yang digunakan dalam teknik ini ialah peta fotografi atau rupa bumi. Semakin detail informasi yang ingin dicapai, maka skala peta yang dibutuhkan harus semakin besar, yaitu skala 1 : 25.000 atau yang lebih besar. 19
20 Perhatikan cara membuat peta tematik berikut ini. Alat dan Bahan Peta topografi atau rupa bumi, skala 1 : 25.000 Kertas transparan ukuran 50 cm x 50 cm Spidol transparan ukuran F Rotring dan kertas kalkir Meja atau alas Isolasi dan gunting Kapas dan alkohol Cara Kerja – Letakkan peta topografi/ rupa bumi berskala 1 : 25.000 di atas meja atau alas yang telah disediakan. – Tempelkan plastik transparan di atas peta tersebut. – Agar tidak berubah posisi, letakkan plastik transparan terhadap peta dan tempelkan isolasi di setiap ujung plastik transparan terhadap peta. – Siapkan spidol transparan untuk menggambarkan peta yang kita inginkan (peta DAS, peta penggunaan lahan, peta aliran sungai, peta kemiringan lereng, dan lain-lain) dari peta dasar yang telah ditempelkan. – Buatlah pula legenda, garis tepi, skala, atau hal-hal yang berkenaan dengan kaidah-kaidah pembuatan peta disertai pula dengan nama pengutip dan sumber peta yang dituliskan di sebelah kanan peta. – Apabila terdapat kesalahan ketika menggambarkan peta, dapat menggunakan kapas yang telah diolesi oleh alkohol yang berfungsi sebagai penghapus goresan-goresan spidol transparan tersebut. – Apabila telah selesai menggambarkan peta yang kita inginkan, maka langkah selanjutnya ialah memindahkan atau menjiplaknya ke dalam kertas kalkir. – Untuk memindahkan peta dari plastik transparan ke dalam kertas kalkir, gunakanlah rotring beserta perangkatnya. Agar kamu mahir dalam menggambarkan (mengutip) peta ini, maka diperlukan latihan yang terus-menerus, karena keterampilan ini merupakan salah satu hal yang mendasar dalam praktik pemetaan.
Page 3 and 4: Hak Cipta pada Departemen Pendidika
Page 5 and 6: Pendidikan menengah bertujuan untuk
Page 7 and 8: vi 2.2 Sistem Informasi Geografi ..
Page 10 and 11: BAB 1 Proyeksi Pesawat Terbang (Sum
Page 12 and 13: d. Tata Warna Penggunaan warna pada
Page 14 and 15: 2. Jenis-jenis Peta Menurut jenisny
Page 16 and 17: Dengan demikian, pada prinsipnya ba
Page 18 and 19: d. Proyeksi Universal Transverse Me
Page 20 and 21: 3) Lembar Peta UTM Skala 1 : 25.000
Page 22 and 23: Selain jenis di atas, skala peta me
Page 24 and 25: . Menggambar Peta Penyebaran Hasil
Page 26 and 27: Gambar 1.12 Alat Pengukur Batas Awa
Page 30 and 31: 1.3 PEMANFAATAN PETA LOKASI PERTANI
Page 32 and 33: Gambar 1.18 Contoh penentuan lokasi
Page 34 and 35: 6. Harga Lahan Harga lahan berpenga
Page 36 and 37: RANGKUMAN 1. Peta ialah gambaran da
Page 38 and 39: SOAL-SOAL LATIHAN A. Pilihan Ganda
Page 40 and 41: 11. Unsur peta yang berguna untuk m
Page 42 and 43: B. Essai Jawablah soal-soal di bawa
Page 44 and 45: BAB 2 PENGINDRAAN JAUH DAN SISTEM I
Page 46 and 47: 4. Wahana dan Sensor a. Wahana adal
Page 48 and 49: C. Citra Dalam pengindraan jauh, se
Page 50 and 51: c. Sudut Liputan Kamera Berdasarkan
Page 52 and 53: sistem pasif yaitu dengan menggunak
Page 54 and 55: Film Panjang fokus Gambar 2.2 Bagan
Page 56 and 57: susunan surya antena radar modul bu
Page 58 and 59: Di bawah ini uraian dari ciri berba
Page 60 and 61: Penyimpangan (distorsi) pada foto-f
Page 62 and 63: G. Memperoleh Data Geografi dari Fo
Page 64 and 65: c) Perzonaan tumbuh-tumbuhan yang a
Page 66 and 67: Hasil interaksi antara tenaga dan o
Page 68 and 69: 3. Pemanfaatan Pengindraan Jauh dal
Page 70 and 71: 2. Evaluasi Kemampuan Setelah masal
Page 72 and 73: d. Gunung Api Gunung api berbentuk
Page 74 and 75: informasi geografi mampu menghasilk
Page 76 and 77: erbeda dari sumber data awalnya ket
Page 78 and 79:
a) Printer dan plotter adalah jenis
Page 80 and 81:
Model data raster ini menampilkan,
Page 82 and 83:
Model Data Data Vektor Kelebihan Ke
Page 84 and 85:
Gambar 2.18 Tampilan kompleks perum
Page 86 and 87:
RANGKUMAN 1. Pengindraan jauh ialah
Page 88 and 89:
SOAL-SOAL LATIHAN A. Pilihan Ganda
Page 90 and 91:
12. Hasil foto yang menggambarkan/
Page 92 and 93:
25. Dua dimensi pendekatan geografi
Page 94 and 95:
BAB 3 Pasar merupakan salah satu pu
Page 96 and 97:
3. Pada umumnya penduduk Indonesia
Page 98 and 99:
3. Unsur Keadaan dan Kemampuan Pend
Page 100 and 101:
Keterangan: 1) arah pengembangan pe
Page 102 and 103:
juga corak kehidupan penduduk di pa
Page 104 and 105:
Dari beberapa pengertian di atas, d
Page 106 and 107:
4) Zona Kelas Menengah Zona kelas m
Page 108 and 109:
. Pertumbuhan Kota yang Berlatar Be
Page 110 and 111:
f. Pembangunan perumahan rakyat yan
Page 112 and 113:
lembaga pendidikan, dan keterampila
Page 114 and 115:
2) Adanya Kesempatan Berintervensi
Page 116 and 117:
a. Kekuatan interaksi antara Desa A
Page 118 and 119:
Desa A Dengan demikian, dari hitung
Page 120 and 121:
k . PA PP = 2 A 1 ( . d ) 2 AX 1x 1
Page 122 and 123:
Contoh: Manakah wilayah di bawah in
Page 124 and 125:
Ditinjau dari luas kawasan pengaruh
Page 126 and 127:
B. Wilayah Pembangunan Pengembangan
Page 128 and 129:
5) Wilayah Pembangunan Utama F, den
Page 130 and 131:
3) Plato Tua Selatan Yang dimaksud
Page 132 and 133:
mengandung bijih timah sehingga dap
Page 134 and 135:
Pada abad XVI, Belanda melalui VOC,
Page 136 and 137:
2) Cina Selatan Kawasan ini terdiri
Page 138 and 139:
Sebagai akibat dari adanya kelebiha
Page 140 and 141:
2) Aspek Kesejarahan Sejak tahun 19
Page 142 and 143:
2) sebelah utara berbatasan dengan
Page 144 and 145:
D. Kawasan Eropa Barat 1. Peta Bumi
Page 146 and 147:
Bagian yang tinggi terletak di sebe
Page 148 and 149:
Sedangkan di daerah Pegunungan Alpe
Page 150 and 151:
Penduduk Prancis terdiri dari etnis
Page 152 and 153:
2) Berdasarkan elevasi dan iklim te
Page 154 and 155:
Negara-negara bagian di kawasan sel
Page 156 and 157:
3) Sebelah selatan berbatasan denga
Page 158 and 159:
RANGKUMAN 1. Desa adalah kesatuan w
Page 160 and 161:
21. Kawasan Asia Tenggara memiliki
Page 162 and 163:
5. Keadaan alam yang subur dengan l
Page 164 and 165:
16. Yang merupakan faktor pendorong
Page 166 and 167:
24. Terjadinya interaksi antarwilay
Page 168 and 169:
B. Uraian 1. Ilustrasikan tata ruan
Page 170 and 171:
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Page 172 and 173:
16. Suatu daerah di kawasan Amerika
Page 174 and 175:
GLOSARIUM Amunisi data Merupakan pr
Page 176 and 177:
Proyeksi kerucut Memproyeksikan glo
Page 178 and 179:
DAFTAR PUSTAKA Adiyuwono, 1995. Tek
show all

BAB 3

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?