08.08.2013 Views

Majalah Santunan edisi Agustus 2011 - Kementerian Agama Prov ...

Majalah Santunan edisi Agustus 2011 - Kementerian Agama Prov ...

Majalah Santunan edisi Agustus 2011 - Kementerian Agama Prov ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Sastra<br />

saja lah yang dijadikan ratu, sementara<br />

aku, bagai gundik!”<br />

Pandangan mata sofyan tak lepas<br />

dari tiap sisi rumah itu. “Mas aku<br />

hanya sendiri, kebun cokelat itu adalah<br />

tumpuanku,” lirih Rabiah. Sofyan<br />

mengambang senyum.”Kau masih<br />

muda, nanti kucarikan suami untukmu<br />

agar kau tak lagi menggerogoti<br />

kebun cokelat itu.” Rabiah semakin<br />

terperosok, pandangannya seakan<br />

mengecil.” Besok datanglah, telah<br />

kusiapkan semuanya,” Sofyan berbalik<br />

keluar rumah.<br />

Pagi itu Rabiah telah siap mendapati<br />

setumpuk karang yang ditutupi lumut<br />

hitam. Tak ada kegairahan muncul.<br />

Semalam tak sekejap pun matanya<br />

lena, bahkan tak satu pejaman pun<br />

mampu membungkus mimpinya untuk<br />

dibuka kala pagi. Rabiah pasrah, Dia<br />

Aku MilikMu<br />

Ya Allah…<br />

Kumohon Kesehatan dan kekuatan dalam<br />

menunaikan ibadah-Mu<br />

waktu yang tersisa hanyalah kesempatan<br />

mengucapkan kalimat-kalimat-Mu<br />

aku sadar bahwa nafsu musuh terbesar yang harus<br />

aku lawan<br />

dan aku menangis atas segala khilafanku pada-Mu<br />

Ya Allah…<br />

Jika Engkau memberi ampun atas segala dosadosaku<br />

Dan jika Engkau memberi Azab yang sangat pedih<br />

aku tidak berdaya… ya Allah<br />

berikanlah Ampunan dari dosa-dosaku<br />

Selagi aku masih Engkau berikan nafas<br />

Aku mohon juga ampuni dosa kedua orang tuaku<br />

Yang melewati pahit getir dalam membesarkanku<br />

Dan juga saudara-saudaraku serta sahabatsahabatku<br />

Tuntun kami menuju Syuga-Mu ya Allah<br />

Hentikanlah langkah kami bila langkah tergeser dari<br />

jalan-Mu<br />

Ya Allah! berikan segala kemudahan dalam setiap<br />

langkahku<br />

limpahkan rezeki dan berikan aku ketabahan dalam<br />

meneruskan sisa umurku<br />

tiada lain tempat ku mengadu dan memohon selain<br />

pada-Mu<br />

dan Sesungguhnya Engkau ciptakan aku, dia,<br />

mereka tidak lain hanya untuk menyembah-Mu<br />

Allah…..ya Allah…..aku milik-Mu<br />

hamba-Mu ya Allah.<br />

Karya: Dessy Anna<br />

(Mahasiswi Unsyiah Banda Aceh)<br />

percaya akan garis tangannya. Tuhan<br />

takkan membiarkan semua ini, takkan<br />

ada setumpuk gunung yang akan dia<br />

pikul sendiri. Kerudung putih itu<br />

menutupi kepala Rabiah, agak bergegas<br />

Rabiah menutup pintu rumahnya, Dia<br />

tak harus menahan langkah. Takdir<br />

telah menantinya....<br />

“Biah! Syukurlah kau kutemui,”<br />

Usup terlihat terengah-engah. “Ada<br />

apa Sup?” Usup segera menarik<br />

tangan Rabiah. ”Tak banyak waktu<br />

lagi, ayolah!” Setengah berlari mereka<br />

menuju rumah Sofyan. Berbagai rasa<br />

berkecamuk dalam kepala Rabiah.Dari<br />

belokan dekat rumah Sofyan, Rabiah<br />

melihat kerumunan orang. Berpasang<br />

mata menyongsong kedatangan Rabiah.<br />

Dua wanita menuntunnya memasuki<br />

rumah. “Kenapa ini?” semua bungkam.<br />

Sekali tarikan napas, jantung Rabiah<br />

Cita-Cita<br />

Cita-Cita,...<br />

Kata singkat penuh arti<br />

Menjadikan hidup lebih berarti<br />

Cita-Cita,...<br />

Suatu harapan yang diingin semua orang<br />

Tapi tak di dapat sembarang<br />

Cita-Cita,...<br />

Suatu yang ingin digapai<br />

Namun tak mudah untuk dicapai<br />

Cita-Cita,...<br />

Suatu yang ingin diraih<br />

Tapi butuh perjuangan yang gigih<br />

Cita-Cita,...<br />

Bagaikan rembulan yang bercahaya<br />

Memberi harapan setiap anak manusia<br />

Cita-Cita,...<br />

Bak mutiara di dasar lautan<br />

Berhasrat untuk terus disimpan<br />

Cita-Cita,...<br />

Lihat saja air jatuh di batuan<br />

Akan melobangi pelan-pelan<br />

Cita-Cita,...<br />

Sebuah hasrat dalam jiwa<br />

Harus di raih sepanjang masa<br />

Cita-Cita,...<br />

Membimbing hidup di dunia<br />

Memberikan kebaikan di hadapanNya<br />

Cita-Cita,...<br />

Bulatkan tekad untuk maju<br />

Tanamkan keyakinan dalam dirimu<br />

Cita-Cita,...<br />

Ayunkan langkah sentakkan bahu<br />

Untuk meraih yang engkau tuju<br />

56 <strong>Santunan</strong> AGUSTUS <strong>2011</strong><br />

seakan berhenti seiring berhentinya<br />

tumpuan matanya pada sosok Ummi.<br />

Iparnya itu tekulai lemah di samping<br />

sosok tertidur, dan wajahnya ditutupi.<br />

“Sofyan..., diakah itu?” suara Rabiah<br />

nyaris tak keluar dari kerongkongannya<br />

yang tercekat.<br />

Gundukan tanah di kebun cokelat<br />

itu masih basah, nama H. Sofyan<br />

bin Ali Zain terpahat di batu nisan.<br />

Tetesan embun di dedaunan batang<br />

cokelat seakan mampu mewakili<br />

pikiran Rabiah. Kini kebun cokelat itu<br />

didiami jasad Sofyan. Kebun cokelat<br />

yang selalu ingin direnggut darinya.<br />

Kehilangan Sofyan tak sebanding<br />

dengan tak jadi beralihnya kebun<br />

cokelat ke tangan Sofyan. Rabiah kini<br />

tetap sendiri... n<br />

Penulis adalah Guru MAN 2<br />

Takengon<br />

Cita-Cita,...<br />

Sungguh indah sebuahcita-cita<br />

Kelak dia akan bahagia<br />

Cita-Cita,...<br />

Sungguh agung nan mulia<br />

Maka bercita-citalah setinggi-tingginya.<br />

Karya: Saifullah, S.Hum<br />

(Pegawai KUA Kec. Geureudong Pase,<br />

Kemenag Aceh Utara)<br />

YANG KU TUNGGU<br />

Berderet tumpahan tinta di atas<br />

kertas<br />

Cooba melukis tentang<br />

kebahagiaan<br />

Sambil menunggu pergantian hari<br />

Menyongsong bulan beribu makna<br />

Bilangan jari di buka untuk<br />

menghitung<br />

Jajaran hari yang terus terjelang<br />

Tercoret bulan yang telah berlalu<br />

Engkau pun datang menghampiri<br />

Marhaban ya ramadhan<br />

Bulan suci pembersih diri<br />

Lebih baik dari seribu bulan<br />

Penuh keberkahan untuk hamba<br />

bertaqwa<br />

Karya: Sarah Nadia<br />

(Kelas XII IPA 3 MAS Jeumala Amal<br />

Anggota Bengkel Tulis Jeumala)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!