IP_ Vol 24 No 3.indd
IP_ Vol 24 No 3.indd
IP_ Vol 24 No 3.indd
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
“Juga perlu dilakukan upayaupaya<br />
untuk menjamin agar<br />
lampu-lampu LED (Light Emitting<br />
Diode) dipakai secara luas<br />
untuk penerangan jalan-jalan,<br />
kantor-kantor pemerintah,<br />
gedung-gedung komersil dan<br />
rumah-rumah tangga guna<br />
mengurangi pemakaian bohlam<br />
konvensional dan lampu-lampu<br />
compact fluorescent lamps (CFL)<br />
yang kurang efisien dan boros<br />
listrik,” Menteri Farooq Abdullah<br />
menambahkan.<br />
memanfaatkan tenaga surya<br />
dianggap urgen dan layak agar<br />
negara dapat memenuhi kebutuhan<br />
listriknya untuk jangka panjang.<br />
Misi Tenaga Surya India ini akan<br />
mengadopsi sebuah pendekatan<br />
tiga fase, dengan sisa pelaksanaan<br />
Pelita 11 dan tahun pertama Pelita<br />
12 (sampai 2012-13) sebagai<br />
Fase 1, sisanya selama empat<br />
tahun lagi dari Pelita 12 (2013-17)<br />
sebagai Fase 2 dan Pelita 13<br />
(2017-22) sebagai Fase 3.<br />
Menurut MNRE, fase pertama<br />
akan difokuskan kepada mencari<br />
pilihan-pilihan ringan dalam<br />
pembangkitan listrik tenaga surya;<br />
mempromosikan off-grid systems<br />
untuk melayani penduduk tanpa<br />
harus memakai tenaga listrik<br />
komersial dan penambahan<br />
kapasitas secara sederhana dalam<br />
grid-based systems. Pada Fase<br />
2, setelah mempertimbangkan<br />
pengalaman-pengalaman yang<br />
diperoleh pada tahun-tahun<br />
pertama, kapasitas pembangkitan<br />
akan ditingkatkan untuk<br />
menciptakan kondisi untuk<br />
meningkatkan produksi tenaga<br />
listrik surya di India.<br />
Tujuan ini, kata MNRE, akan<br />
dicapai dengan membangun<br />
kolektor tenaga surya pada areal<br />
seluas 15 juta meter persegi<br />
menjelang 2017 dan 20 juta meter<br />
persegi menjelang 2022.<br />
“Target yang ambisius ini untuk<br />
tahun 2022 sebesar 20.000 MW<br />
atau lebih akan bergantung kepada<br />
pembelajaran pada dua fase<br />
pertama, yang jika berhasil, dapat<br />
menciptakan kondisi-kondisi<br />
bagi pembangkitan tenaga listrik<br />
tenaga surya yang kompetitif,”<br />
kata kertas kerja misi ini.<br />
Pemerintah, melalui undangundang,<br />
akan mengharuskan<br />
gedung-gedung untuk dilengkapi<br />
dengan solar heater dan<br />
menciptakan mekanisme yang<br />
efektif untuk pensertifikasian<br />
dan penentuan rating bagi<br />
para pengusaha yang ingin<br />
mengajukan permohonan bagi<br />
pembangkitan listrik bertenaga<br />
surya.<br />
Misi Solar India akan memfasilitasi<br />
pengembangan alat-alat<br />
pembangkitan listrik tenaga<br />
surya secara individual melalui<br />
badan-badan kelistrikan setempat,<br />
dan mendukung peningkatan<br />
teknologi dan kapasitas<br />
pembangkitan melalui pinjamanpinjaman<br />
lunak.<br />
Seperti yang disampaikan Perdana<br />
Menteri, “inovasi di bidang<br />
teknologi akan menjadi faktor<br />
kunci untuk menjamin suksesnya<br />
misi ini.”<br />
“Kita perlu menemukan<br />
cara-cara untuk mengurangi<br />
intensitas ruang untuk aplikasi<br />
pembangkitan tenaga listrik surya,<br />
termasuk melalui penggunaan<br />
teknologi-nano. Cost-effective dan<br />
penyimpanan tenaga surya setelah<br />
jam-jam panas terik akan menjadi<br />
sangat kritis bagi kemunculannya<br />
sebagai sebuah sumber tenaga<br />
listrik utama. Sementara itu, kita<br />
perlu juga menjajagi solusi-solusi<br />
hibrida yang menggabungkan<br />
pembangkitan listrik tenaga<br />
surya dengan tenaga listrik yang<br />
dibangkitkan dengan gas, biomass<br />
atau bahkan batu bara,” katanya.<br />
Industri-industri di India jelas<br />
harus memainkan peranan utama<br />
untuk menjamin keberhasilan<br />
misi ini, dan untuk ini mereka<br />
harus mendirikan “Solar Valleys”<br />
atau Lembah Surya di seluruh<br />
India seperti Lembah Silikon”<br />
yang telah berdiri, kata Perdana<br />
Menteri.<br />
“Lembah-lembah ini akan<br />
menjadi pusat pengembangan<br />
solar science, solar engineering<br />
dan solar research, fabrikasi<br />
dan manufakturingnya. Saya<br />
mendesak agar industri-industri<br />
di India untuk dapat melihat misi<br />
solar nasional ini sebagai sebuah<br />
peluang bisnis yang sangat besar.”<br />
Di pihaknya, Menteri Abdullah<br />
mengakui bahwa ongkos<br />
pendirian sebuah solar power<br />
plant cukup tinggi – Rs.150<br />
juta untuk 1 MW – tetapi<br />
menambahkan bahwa dalam<br />
jangka panjang, listrik dari<br />
sumber energi yang bersih<br />
dan tidak akan habis ini akan<br />
sangat menguntungkan dalam<br />
banyak hal dibanding dengan<br />
sumber-sumber energi dari bahan<br />
bakar fosil dan sumber-sumber<br />
konvensional.<br />
“Kami sedang merencanakan<br />
untuk memasang solar panel di<br />
sekitar 20.000 menara seluler di<br />
seluruh India untuk mengganti<br />
gen-set diesel yang digunakan<br />
untuk mengoperasikan menaramenara<br />
tersebut dan mengurangi<br />
dampak jeleknya terhadap<br />
lingkungan,” ujarnya.<br />
Untuk mengurangi pemakaian<br />
kayu bakar dan gas untuk<br />
memasak, Menteri Abdullah<br />
menyarankan peningkatan<br />
pemakaian solar cooker dan solar<br />
heater.<br />
“Solar cooker kini telah dipakai<br />
secara luas di Shirdi, negara<br />
bagian Maharashtra, Mount Abu di<br />
Rajasthan dan Tirupati di Andhra<br />
Pradesh untuk memasak bagi<br />
sekitar 20.000-25.000 orang setiap<br />
hari. Hal ini perlu ditingkatkan<br />
secara besar-besaran untuk<br />
melestarikan sumber-sumber alam<br />
dan mengurangi ketergantungan<br />
kepada impor bahan-bahan bakar<br />
fosil,” ujarnya.<br />
◆<br />
Penulis adalah seorang wartawan freelance.<br />
Foto: Sumbangan Ministry of New &<br />
Renewable Energy, Government of India.<br />
INDIA PERSPECTIVES VOL <strong>24</strong> NO. 3/2010 54 INDIA PERSPECTIVES VOL <strong>24</strong> NO. 3/2010 55