03.04.2014 Views

IP_ Vol 24 No 3.indd

IP_ Vol 24 No 3.indd

IP_ Vol 24 No 3.indd

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Masa kanak-kanak (Balyavastha) oleh Dhirendra Krishna Deb Barman<br />

Kerja (Karma) oleh Dhirendra Krishna Deb Barman<br />

Kunjungan Rothenstein ke Benaras meninggalkan kesan yang mendalam pada<br />

dirinya, “pemandangan yang padat dengan manusia, sarat dengan warna-warna dan<br />

sangat sibuk” itu mengingatkannya kepada sebuah “kota klasik; kepada Corinth atau<br />

Carthage; dan lagi-lagi kepada jalan-jalan yang padat dengan manusia, pada zaman<br />

pertengahan di Roma”. Lukisannya berjudul “Sunset at Benaras” dihadiahkan kepada<br />

India House setelah gedung tersebut dibuka pada tahun 1930, dan tergantung di<br />

Nehru Hall gedung tersebut dewasa ini.<br />

Ketika tiba di Calcutta, Rothenstein disambut oleh Abanindranath Tagore, dan<br />

saudaranya Goganendranath, yang membawanya ke rumah keluarga mereka,<br />

Jorasanko. Rothenstein dipertemukan dan berinteraksi dengan para seniman yang<br />

tergabung dalam Indian Society of Oriental Art di Calcutta. Selain Abanindranath dan<br />

Goganendranath Tagore, kelompok ini juga dianggotai oleh Nandalal Bose dan Asit<br />

Halder. Abanindranath dan para kontemporernya telah mempopulerkan gerakan seni<br />

kontemporer mereka, yang kemudian terkenal sebagai “Bengal School” atau Aliran<br />

Bengala. Mereka melihat ke mural-mural purba dan lukisan-lukisan miniatur India<br />

dari zaman pertengahan untuk mendapatkan inspirasi dalam pemilihan subject matter<br />

dan dalam penggunaan bahan-bahan seperti tempera. Secara signifikan, gaya-gaya<br />

dan pengaruh-pengaruh ini diekspresikan secara ekswisit dalam corak kesenian India<br />

House dua puluh tahun kemudian.<br />

Pada bulan Februari 1911, Rothenstein untuk pertama kalinya bertemu dengan<br />

paman Abanindranath, Rabindranath Tagore. Rothenstein sangat terkesan dengan<br />

Rabindranath, yang dilukiskannya sebagai “salah seorang manusia paling cemerlang<br />

pada masa ini.” Pertemuan antara pujangga India dan seniman Inggris ini terbukti<br />

sangat penting artinya dalam mempropagandakan daya tarik dan kreativitas pemikiran<br />

kaum nasionalis India di Barat. Rabindranath mengunjungi Inggris pada tahun 1912<br />

dan 1913. Diatas kapal yang ditumpanginya, dia membawa puisi-puisinya dalam<br />

Gitanjali, menuliskan terjemahan-terjemahan Inggrisnya dalam sebuah buku catatan.<br />

Setelah tiba di Inggris pada tanggal 16 Juni 1912, Tagore mencari Rothenstein, yang<br />

mengambil buku catatan Tagore yang berisi terjemahan-terjemahan puisi-puisinya itu<br />

dan mengetik salinannya. Pada tanggal 7 Juli 1912 Rothenstein mempersiapkan sebuah<br />

acara untuk pembacaan puisi-puisi Tagore tersebut di rumah sewaannya di Hampstead<br />

oleh penyair W.B. Yeats. Pada tanggal 1 <strong>No</strong>pember 1912, India Society menerbitkan<br />

sebuah edisi terbatas (750 eksemplar, 500 diantaranya untuk anggota dan 250 untuk<br />

dijual kepada umum) dari Gitanjali: Song Offerings berisikan terjemahan-terjemahan<br />

Inggris dari 103 puisi, dengan sebuah kata pengantar oleh Yeats dan sebuah sketsa<br />

(lukisan) pensil dari diri Tagore yang dibuat oleh Rothenstein. Gitanjali memenangkan<br />

Hadiah <strong>No</strong>bel untuk Sastra pada tahun 1913. Tagore mempersembahkan penerbitan<br />

tersebut kepada Rothenstein.<br />

INDIA PERSPECTIVES VOL <strong>24</strong> NO. 3/2010 102 INDIA PERSPECTIVES VOL <strong>24</strong> NO. 3/2010 103

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!