PROGRAM INSENTIF RlSET TERAPAN - KM Ristek

Tabel 16. Jumlah cabang produktrf kaG3 9 hij au
Jumlah cabang Produktif
VARIETAS Kcndisj OQtimum Kodisi Alamiah
f--
I 14 hst I 28 hst
Varietas Vima - 1 353 4,40 3,67
-
4,93
I Varietas sriti 3,87 4{67 3,87 5,00
--
Varietas Kenari 3,53 3,60 4,13 5,13
I
42 Hst I 56 Hst
Varietas Kutilang 3,40 LJ,13 4,00 3,93
Varietas 129 3,60 3,87 3,87 4,07
Varietas Fore Belu 373 5,07 373 5,80
Lokal Putih 2,67 4,47 3,73 5,47
I
"­
--
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada kondisi optimum mC!upun kondisi
alamiah, tanaman kacang hijau fore belu dan lokal putih memberikan jumlah cabang
produktif yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan varietas unggul lainnya. Hal ini
dapat r.1enunjukkan bahwa pertmbuhan tanaman kacc;ng hijau Fore belu dan
lokalmputih memberikan pertumbuhan vegetatif yang lebih tinggi. sedangkan Ratar
d i.":l jumlah cabang produktif dari kacang hijau varietas Vima - 1 dan seriti dan
varietas unggul lainilya pada kondisi optimum memberikan pertumbuhan cabang
produktif yang lebih rendah jika dibanding dengan pertumbuhan cabailg produktif
pada kondbi c!amiah. Dengan kata lain bahwa pada kondisi a!amiah pertumbuhan
cabang produktif dari varietas unggul lebih tinggi jika dibandingkan pada kondisi
optimum. Namun demikian pertumbuhan cabang produktif varietas unggul lebih
rendah da:i varietas Fore Belu dan lokal putih.
e. Jumlah Polong
Polong merupakan komponen produksi yang dapat memberikan hasil berupa
butiran - butiran kacang hijau. Jumlah polong menunjukkan kemampuan tanaman
kacang hijau untuk menghasilkan Butiran kacang hijau. Jumlah polong dapat dilihat
pada tabel berikut.
25