13.11.2014 Views

Pola Pengeluaran dan Konsumsi Pangan Pada Rumah Tangga

Pola Pengeluaran dan Konsumsi Pangan Pada Rumah Tangga

Pola Pengeluaran dan Konsumsi Pangan Pada Rumah Tangga

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Berdasarkan Tabel 2, terlihat tidak ada pola yang jelas antara pengeluaran total<br />

dengan pangsa pengeluaran pangan, dalam arti kedua variabel tersebut tidak selalu<br />

berbanding lurus atau berbanding terbalik. Dalam arti semakin besar pengeluaran total<br />

tidak selalu diikuti dengan semakin rendahnya pangsa pengeluaran pangan. Hal ini<br />

berbeda dengan pola yang ada dalam data SUSENAS, yaitu semakin tinggi pengeluaran<br />

total rumahtangga, pangsa pengeluaran pangan akan semakin rendah.<br />

Hanya pada rumahtangga di Propinsi Jawa Barat yang mengikuti pola SUSENAS.<br />

Di Desa Simpar, pengeluaran total paling besar yaitu Rp.360 690/kapita/ bulan <strong>dan</strong><br />

pangsa pengeluaran pangannya juga paling kecil (49.4%) dibandingkan dengan desa<br />

lain Propinsi Jawa Barat. Kondisi ini diduga rumahtangga dalam menentukan jumlah<br />

<strong>dan</strong> jenis pangan yang dikonsumsi tidak selalu mengacu pada pendapatannya. Dalam<br />

arti, aspek pendapatan tidak selalu mempengaruhi dalam pola konsumsi pangan tetapi<br />

aspek lain seperti kebiasaan makan <strong>dan</strong> a<strong>dan</strong>ya pola hidup sederhana dalam rumahtangga.<br />

Temuan ini sangat menarik <strong>dan</strong> perlu dilakukan kajian lebih mendalam dalam<br />

kaitannya dengan aspek sosial budaya yang melekat pada masyarakat.<br />

Tabel 2. Pangsa <strong>Pengeluaran</strong> <strong>Pangan</strong> <strong>Rumah</strong>tangga Petani Padi di Pedesaan Jawa <strong>dan</strong><br />

Luar Jawa<br />

Propinsi/Desa<br />

<strong>Pengeluaran</strong><br />

<strong>Pangan</strong> (%)<br />

<strong>Pengeluaran</strong><br />

Total<br />

(Rp/kap/bulan)<br />

Jawa Barat - Tugu 49.7 332 460<br />

- Simpar 49.4 360 690<br />

- Sin<strong>dan</strong>gsari 58.2 220 560<br />

Jawa Tengah - Tambahmulyo 48.2 235 660<br />

- Demangan 44.5 275 940<br />

- Mojorejo 47.8 265 100<br />

- Pa<strong>dan</strong>gsari 53.0 167 970<br />

Jawa Timur - Padomasan 60.5 241 960<br />

- Sungegeneng 58.5 225 570<br />

- Kaligondo 48.3 210 700<br />

Sulsel - Carawali 55.2 282 610<br />

- Salu Jambu 48.6 203 990<br />

Sumut - Lidah Tanah 59.2 393 630<br />

- Kwala Gunung 57.3 234 540<br />

Dengan memperhatikan pangsa pengeluaran pangannya, terlihat tingkat kesejahteraan<br />

rumahtangga petani padi di Propinsi Jawa Barat <strong>dan</strong> Jawa Tengah lebih baik<br />

dibandingkan dengan di propinsi yang lainnya. Bahkan di Desa Demangan, Kabupaten<br />

Klaten, Jawa Tengah, tingkat kesejahteraan rumahtangga petani padi paling sejahtera<br />

4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!