29.01.2015 Views

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

modal domestik. <strong>Indonesia</strong> juga mengalami peningkatan arus modal asing jangka pendek yang pesat sejak<br />

deregulasi di sektor perbankan pada tahun 1980-an hingga tahun 1997, pada saat krisis rupiah mencuat. 10<br />

Sebagai suatu ilustrasi empiris, jumlah arus modal asing neto (swasta dan pemerintah) ke NSB<br />

mengalami peningkatan yang signifikan dari 120,8 miliar dollar AS pada tahun 1990 ke 289,3 miliar dollar<br />

AS pada tahun 2000. Diantara negara-negara ASEAN, arus modal asing neto ke <strong>Indonesia</strong> paling besar;<br />

tetapi sejak 1998 arus yang keluar lebih besar daripada yang masuk. Sedangkan, di Malaysia, Singapura<br />

dan bahkan Filipina yang juga terkena krisis ekonomi, netonya tetap positif. Tahun 1990, arus modal asing<br />

neto ke <strong>Indonesia</strong> tercatat sebesar 6,3 miliar dollar AS, atau sekitar 5% dari jumlah arus modal asing neto<br />

ke NSB, tetapi turun terus dan tahun 1997 sahamnya menjadi sekitar 3,2%. Negara Asia yang arus modal<br />

asingnya paling besar adalah Cina yang pada tahun 1998 nilainya mencapai 45,8 miliar dollar AS dan pada<br />

tahun 2000 tercatat hampir 61,1 miliar dollar AS. Dengan masuknya Cina sebagai anggota WTO,<br />

diperkirakan arus modal asing, khususnya investasi swasta ke Cina akan tumbuh lebih pesat lagi, karena<br />

memang selama ini Cina termasuk salah satu negara eksportir besar di dunia, dan juga negara itu sangat<br />

menarik bagi investasi karena upah buruh murah, infrastruktur cukup baik (terutama di wilayah pantai), dan<br />

pasar domestik sangat besar dengan jumlah penduduk lebih dari 1 miliar orang.<br />

Pada prinsipnya, arus modal asing resmi antarnegara tidak tergantung pada perkembangan atau<br />

liberalisasi keuangan dunia, karena transaksinya tidak lewat sistem perbankan. Namun demikian,<br />

liberalisasi keuangan dunia berbarengan dengan perkembangan pasar modal di dalam negeri mempengaruhi<br />

arus modal asing resmi karena menciptakan peluang bagi pemerintah dari suatu negara untuk<br />

mendiversifikasikan sumber-sumber pendanaan eksternalnya.<br />

Bagian terbesar dari arus modal swasta ke NSB adalah dalam bentuk PMA. Struktur dari arus modal<br />

swasta ke NSB ini berbeda dengan struktur dari arus modal swasta secara total di dunia. Seperti yang dapat<br />

dilihat di Gambar 3, database dari IMF menunjukkan bahwa rata-rata per tahun selama dekade 90an, arus<br />

modal swasta dalam bentuk investasi portofolio lebih besar daripada arus modal swasta dalam bentuk<br />

PMA. Terkecuali setelah 1999 di mana arus investasi jangka pendek menurun dengan laju yang pesat,<br />

sedangkan arus PMA masih terus meningkat hingga tahun 2000 dan setelah itu juga menurun.<br />

Faktor-Faktor Pendorong<br />

Sebenarnya proses globalisasi ekonomi telah terjadi sejak dahulu kala dan akan berlangsung terus,<br />

walaupun prosesnya berbeda: dulu sangat lambat sedangkan sekarang ini sangat pesat dan di masa depan<br />

akan jauh lebih cepat lagi. Perbedaan ini disebabkan terutama oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan<br />

10<br />

Bahkan dapat dikatakan bahwa penyebab utama rupiah mengalami depresiasi lebih dari 100% pada tahun 1998 adalah akibat larinya modal<br />

asing jangka pendek dari <strong>Indonesia</strong> (capital flight). Dalam kata lain, apabila selama periode orde baru ekonomi <strong>Indonesia</strong> tidak terlalu<br />

tergantung pada modal asing jangka pendek, kemungkinan besar rupiah tidak akan mengalami depresiasi, atau paling tidak persentase<br />

penurunan nilainya tidak sampai di atas 100%.<br />

22

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!