29.01.2015 Views

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

koperasi <strong>Indonesia</strong> perlu dikelompokkan ke dalam ketiga kelompok atas dasar jenis koperasi.<br />

Pengelompokan itu meliputi pembedaan atas dasar: (i) koperasi produsen atau koperasi yang bergerak di<br />

bidang produksi, (ii) koperasi konsumen atau koperasi konsumsi, dan (iii) koperasi kredit dan jasa<br />

keuangan.<br />

Koperasi produsen terutama koperasi pertanian memang merupakan koperasi yang paling sangat<br />

terkena pengaruh dari globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan dunia. Sektor pertanian, yang<br />

berarti juga koperasi di dalamnya, di seluruh belahan dunia ini memang selama ini menikmati proteksi dan<br />

berbagai bentuk subsidi serta dukungan pemerintah. Dengan diadakannya pengaturan mengenai subsidi,<br />

tarif, dan akses pasar, maka sektor ini semakin terbuka dan bebas, dan kebijakan perencanaan pertanian<br />

yang kaku dan terfokus akan (sudah mulai) dihapuskan. Sehingga pengekangan program pembangunan<br />

pertanian dari pemerintah tidak mungkin lagi dijalankan secara bebas, tetapi hanya dapat dilakukan secara<br />

lokal dan harus sesuai dengan potensi lokal. Konsukwensinya, produksi yang dihasilkan oleh anggota<br />

koperasi pertanian tidak lagi dapat menikmati perlindungan seperti semula, dan harus dibuka untuk pasaran<br />

impor dari negara lain yang lebih efisien.<br />

Khusus untuk koperasi-koperasi pertanian yang selama ini menangani komoditi sebagai pengganti<br />

impor atau ditutup dari persaingan impor jelas hal ini akan merupakan pukulan berat dan akan menurunkan<br />

pangsanya di pasar domestik kecuali ada upaya-upaya peningkatan efisiensi, produktivitas dan daya saing.<br />

Sementara untuk koperasi yang menghasilkan barang pertanian untuk ekspor seperti minyak sawit, kopi,<br />

dan rempah serta produksi pertanian dan perikanan maupun peternakan lainnya, jelas perdagangan bebas<br />

merupakan peluang emas. Karena berbagai kebebasan tersebut berarti membuka peluang pasar yang baru.<br />

Dengan demikian akan memperluas pasar yang pada gilirannya akan merupakan peluang untuk peningkatan<br />

produksi dan usaha bagi koperasi yang bersangkutan. Namun demikian, kemampuan koperasikoperasi<br />

pertanian <strong>Indonesia</strong> untuk memanfaatkan peluang pasar ekspor tersebut sangat tergantung pada<br />

upaya-upaya mereka meningkatkan efisiensi, produktivitas dan daya saing dari produk-produk yang<br />

dihasilkan.<br />

Menurut Soetrisno (2003c), dengan perubahan tersebut, prinsip pengembangan pertanian akan lebih<br />

bersifat insentif driven ketimbang program driven seperti dimasa lalu. Dengan demikian corak koperasi<br />

pertanian akan terbuka tetapi untuk menjamin kelangsungan hidupnya akan terbatas pada sektor selektif<br />

yang memenuhi persyaratan tumbuhnya koperasi. Olehnya, perkembangan koperasi pertanian ke depan<br />

digambarkan sebagai “restrukturisasi” koperasi yang ada dengan fokus pada basis penguatan ekonomi<br />

untuk mendukung pelayanan pertanian skala kecil. Oleh karena itu konsentrasi ciri umum koperasi<br />

pertanian di masa depan adalah koperasi kredit pedesaan, yang menekankan pada kegiatan jasa keuangan<br />

dan simpan pinjam sebagai ciri umum. Pada saat ini saja hampir di semua KUD, unit simpan pinjam telah<br />

69

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!