29.01.2015 Views

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

negara-negara maju tetapi juga di NSB; tidak hanya di daerah perkotaan tetapi juga di daerah perdesaan<br />

atau pedalaman. Walaupun tidak ada data empiris yang bisa mendukung, tetapi dapat diduga bahwa jumlah<br />

penduduk di perdesaan di <strong>Indonesia</strong> yang sudah pernah minum coca cola sekarang ini jauh lebih banyak<br />

dibandingkan pada awal tahun 1970an; demikian juga jumlah penduduk di perdesaan yang memiliki HP<br />

saat ini jauh lebih banyak dibandingkan pada awal tahun 1990-an. Bahkan banyak orang yang membeli HP<br />

atau rutin menggantinya dengan seri baru bukan karena perlu tetapi karena mengikuti trend yang sangat<br />

dipengaruhi oleh reklame dan pergaulan. Jadi benar apa yang dikatakan oleh Anthony Giddens (2001)<br />

bahwa globalisasi saat ini telah menjadi wacana baru yang menelusup ke seluruh wilayah kehidupan baik di<br />

perkotaan maupun perdesaan. Globalisasi telah memberi perubahan yang radikal dalam semua aspek<br />

kehidupan, mulai dari sosial, budaya, politik, ekonomi, hingga gaya hidup sehari-hari.<br />

Dalam komunikasi juga sangat nyata sekali pengaruh dari kemajuan teknologi yang jangkauannya<br />

sudah menyebar dan melewati batas-batas negara yang semakin mempersempit dunia. Seiring dengan<br />

kemajuan teknologi komunikasi, semakin mudah pula masyarakat untuk mengaksesnya. Misalnya, dapat<br />

diduga bahwa saat ini jumlah orang di <strong>Indonesia</strong> yang bisa akses ke siaran CNN atau FOX jauh lebih<br />

banyak dibandingkan pada akhir dekade 80-an. Jumlah orang yang bisa melihat siaran langsung perang Irak<br />

II pada pertengahan tahun 2003 diperkirakan jauh lebih banyak dibandingkan pada saat perang Irak I<br />

(Perang Teluk) pada awal tahun 1990-an. Contoh lainnya, menurut Giddens (2001), sebelum ada teknologi<br />

Internet, diperlukan waktu 40 tahun bagi radio di AS untuk mendapatkan 50 juta pendengar. Sedangkan<br />

dalam jumlah yang sama diraih oleh komputer pribadi (PC) dalam 15 tahun. Setelah ada teknologi Internet,<br />

hanya diperlukan waktu 4 tahun untuk menggaet 50 juta warga AS.<br />

Faktor pendorong kedua yang membuat semakin kencangnya arus globalisasi ekonomi adalah semakin<br />

terbukanya sistem perekonomian dari negara-negara di dunia baik dalam perdagangan, produksi maupun<br />

investasi/keuangan. Fukuyama (1999) menegaskan bahwa dewasa ini baik negara-negara maju maupun<br />

NSB cenderung mengadopsi prinsip-prinsip liberal dalam menata ekonomi dan politik domestik mereka.<br />

Seperti yang dapat dikutip dari Friedman (2002), Ide dibelakang globalisasi yang mengendalikannya<br />

adalah kapitalisme bebas – semakin Anda membiarkan kekuatan pasar berkuasa dan semakin Anda<br />

membuka perekonomian Anda bagi perdagangan bebas dan kompetisi, perekonomian Anda akan semakin<br />

efisien dan berkembang pesat. Globalisasi berarti penyebaran kapitalisme pasar bebas ke setiap negara di<br />

dunia. Karenanya globalisasi juga memiliki aturan perekonomian tersendiri – peraturan yang bergulir<br />

seputar pembukaan, deregulasi, privatisasi perekonomian Anda, guna membuatnya lebih kompetitif dan<br />

atraktif bagi investasi luar negeri. (halaman 9). Menurut catatan dari Friedman (2002), pada tahun 1975, di<br />

puncak Perang Dingin, hanya 8% dari negara di seluruh dunia yang mempunyai rezim kapitalis pasar<br />

bebas. Sampai tahun 1997, jumlah negara dengan rezim perekonomian liberal menjadi 28%.<br />

25

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!