29.01.2015 Views

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

konsolidasi, yang menyisakan lebih sedikit jumlah pemain untuk bersaing mendapatkan bisnis dari sisa<br />

produsen yang masih ada. Sebagai tambahan, perusahaan-perusahaan kunci di industri-industri tersebut<br />

dalam banyak kasus juga merupakan koperasi pemasok-pemasok dan pembeli-pembeli lokal produkproduk<br />

pertanian. Ini artinya pilihan menjadi lebih sedikit bagi koperasi saat harus menetapkan membeli<br />

dari dan menjual kepada siapa, yang mengurangi daya tawar dari koperasi lokal tersebut. Saat seperti ini<br />

dimana koperasi-koperasi lokal berjuang untuk menghadapi tantangan-tantangan seperti itu, banyak yang<br />

merespons dengan melakukan perubahan structural. 21<br />

Dari penelitian mereka, Vandeburg, dkk. (2000) menemukan banyak manajer-manajer koperasi lokal<br />

melakukan perubahan struktural dengan cara bergabung, akuisisi, bekerja sama, dan melakukan aliansi<br />

strategis dengan koperasi-koperasi lainnya atau dengan perusahaan-perusahaan berorientasi investor. Dari<br />

penemuan tersebut, mereka menyimpulkan bahwa langkah-langkah seperti itu adalah sangat tetap agar<br />

koperasi-koperasi pertanian bisa survive atau tetap kompetitif dalam kondisi seperti yang digambarkan di<br />

atas.<br />

Tetapi di atas segalanya, kualitas dari manajer atau dewan direktur sangatlah krusial. Mereka harus bisa<br />

membaca perkembangan tren-tren di pasar domestik dan global, baik yang sedang berlangsung saat ini<br />

maupun kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Mereka harus bisa merespons secara<br />

cepat dan tepat setiap perubahan yang terjadi.(Barr, 2005).<br />

Dari pengamatannya terhadap perkembangan koperasi di AS, McKenna (2001) menjabarkan sejumlah<br />

karakteristik dari koperasi yang berhasil. Diantaranya yang paling menonjol adalah: (1) menerapkan<br />

strategi yang rasional yang cocok dengan lingkungan bisnisnya yang berlaku untuk bisa tetap beroperasi;<br />

(2) mempunyai suatu visi yang lebih luas dari hanya memproduksi bahan baku (produsen perlu memahami<br />

apa artinya menanam dalam nilai tambah); (3) keputusan-keputusan didasarkan pada informasi yang<br />

kredibel; (4) keuangan baik; (5) pemilik atau dewan direktur bisa memimpin dengan baik (dewan direktur<br />

yang lebih banyak diambil dari luar bisa menaikkan kemampuannya untuk membuat keputusan-keputusan<br />

strategis) ; (6) memakai/mengerjakan manajer professional (ini juga meningkatkan kinerja koperasi); dan<br />

(6) punya keinginan menjadi “yang paling hebat di kelompoknya” vs. “menambah rantai nilai”.<br />

Dari penelitiannya terhadap perkembangan koperasi pertanian dan permasalahan-permasalahan yang<br />

dihadapi oleh koperasi di Uni Eropa (UE), Nello (2000) memberikan sejumlah langkah yang harus diambil<br />

agar koperasi pertanian bisa berkembang dengan baik, yang antara lain adalah (1) menghilangkan<br />

ketidakunggulan dari petani-petani skala kecil yang terfregmentasi dengan cara membantu mereka untuk<br />

mengkonsentrasi suplai, menstabilkan harga produsen, dan meningkatkan kekuatan tawar dari petani-petani<br />

(anggotanya); (2) menciptakan kesempatan atau kemampuan petani untuk mengeksploit skala ekonomis<br />

21 Lihat misalnya Cummins (1993) dan Warman (1994).<br />

45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!