29.01.2015 Views

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

termasuk kemajuan teknologi, peningkatan pendapatan masyarakat yang membuat perubahan selera<br />

pembeli, penemuan-penemuan material baru yang bisa menghasilkan output lebih murah, ringan, baik<br />

kualitasnya, tahan lama, dsb.nya, dan makin banyaknya pesaing-pesaing baru dalam skala yang lebih besar.<br />

Dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut, menurutnya, faktor-faktor kunci yang menentukan<br />

keberhasilan koperasi adalah: (1) posisi pasar yang kuat (antara lain dengan mengeksploitasikan<br />

kesempatan-kesempatan vertikal dan mendorong integrasi konsumen); (2) pengetahuan yang unik<br />

mengenai produk atau proses produksi; (3) sangat memahami rantai produksi dari produk bersangkutan; (4)<br />

terapkan suatu strategi yang cemerlang yang bisa merespons secara tepat dan cepat setiap perubahan pasar;<br />

dan (5) terlibat aktif dalam produk-produk yang mempunyai tren-tren yang meningkat atau prospekprospek<br />

masa depan yang bagus (jadi mengembangkan kesempatan yang sangat tepat).<br />

Berdasarkan penelitian mereka tehadap perkembangan dari koperasi-koperasi pekerja di AS Lawless<br />

dan Reynolds (2004) memberikan beberapa kriteria kunci dan praktek-praktek terbaik. Menurut mereka,<br />

kriteria-kriteria kunci untuk memulai suatu koperasi yang berhasil adalah sebagai berikut: (1) memiliki<br />

kepemimpinan yang visioner yang bisa “membaca” kecenderungan perkembangan pasar, kemajuan<br />

teknologi, perubahan pola persaingan, dll.; (2) menerapkan struktur organisasi yang tepat yang<br />

merefleksikan dan mempromosikan suatu kultur terbaik yang cocok terhadap bisnis bersangkutan (antara<br />

lain kondisi pasar/persiangan dan sifat produk atau proses produksi dari produk bersangkutan); (3) kreatif<br />

dalam pendanaan (jadi tidak hanya tergantung pada kontribusi anggota, tetapi juga lewat penjualan saham<br />

ke non-anggota atau pinjam dari bank); dan (4) mempunyai orientasi bisnis yang kuat. Sedangkan best<br />

practices menurut mereka adalah termasuk: (1) anggota sepenuhnya memahami industri-industri atau<br />

sektor-sektor yang mereka guleti dan kekuatan-kekuatan serta kelemahan-kelemahan dari koperasi mereka;<br />

(2) struktur organisasi atau pola manajemen yang diterapkan sepenuhnya didukung oleh anggota (sistem<br />

manajemen bisa secara kolektif atau dengan suatu struktur hirarki manajemen/dewan pengurus; (3) punya<br />

suatu misi yang didefinisikan secara jelas dan fokus; dan (4) punya pendanaan yang cukup.<br />

Sedangkan menurut Pitman (2005) dari hasil penelitiannya terhadap kinerja berbagai macam koperasi<br />

di Wisconsin (AS), selain faktor-faktor di atas, koperasi yang berhasil adalah koperasi yang melakukan halhal<br />

berikut ini: (1) memakai komite-komite, penasehat-penasehat dan ahli-ahli dari luas secara efektif; (2)<br />

selalu memberikan informasi yang lengkap dan up to date kepada anggota-anggotanya sehingga mereka<br />

tetap terlibat dan suportif; (3) melakukan rapat-rapat atau pertemuan-pertemuan bisnis dengan memakai<br />

agenda yang teratur, prosedur-prosedur parlemen, dan pengambil keputusan yang demokrasi; (4)<br />

mempertahankan relasi-relasi yang baik antara manajemen dan dewan direktur/pengurus dengan tugastugas<br />

dan tanggung jawab- tanggung jawab yang didefinisikan secara jelas; (5) mengikuti praktek-praktek<br />

akutansi yang baik, dan mempersentasikan laporan-laporan keuangan secara regular; (6) mengembangkan<br />

43

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!