29.01.2015 Views

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

PROSPEK PERKEMBANGAN KOPERASI DI ... - Kadin Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Saat ini negara-negara yang menerapkan sistem ekonomi komunis kemungkinan besar hanya Korea<br />

Utara, di mana alokasi sumber daya, harga, upah, konsumsi, dan kesempatan kerja sepenuhnya<br />

ditentukan oleh pemerintah pusat. Sedangkan negara-negara yang menerapkan sistem sosial atau sering<br />

disebut sistem campuran sosial dan kapitalis adalah negara-negara di Eropa Barat; umum disebut the<br />

welfare states. Dalam sistem ini mekanisme pasar dalam menentukan harga, upah dan volume produksi<br />

tetap berperan, masyarakat bebas berusaha, dan persaingan pasar tetap ada. Namun demikian, peran<br />

pemerintah tetap besar, terutama dalam menentukan hal-hal yang sangat mempengaruhi distribusi<br />

pendapatan seperti harga dan upah minimum.<br />

3) Paham Keynesian. Paham ini juga muncul sebagai reaksi terhadap kegagalan mekansime pasar sebagai<br />

motor pertumbuhan output dan kesempatan kerja. Inti dari paham Keynesian adalah peran pemerintah<br />

yang sangat besar sebagai salah satu pendorong pertumbuhan, dan peran ini dilakukan lewat<br />

pengeluaran pemerintah (atau dalam kasus <strong>Indonesia</strong>, lewat anggaran pendapatan dan belanja negara<br />

(APBN).<br />

Saat ini, walaupun semakin banyak negara di dunia yang sistem ekonominya cenderung semakin<br />

liberal, khususnya dalam perdagangan, namun demikian masih banyak negara yang tetap menganut sistem<br />

ekonomi Keynesian. Sistem ini dianggap sangat penting dalam kondisi ekonomi yang sedang lesuh<br />

(pertumbuhan rendah atau mengalami resesi) karena motor pertumbuhan dari sektor swasta tidak bekerja<br />

(konsumsi atau investasi swasta lesuh).<br />

Ilmu ekonomi seperti yang telah dibahas di atas berkaitan dengan alokasi sumber daya yang terbatas<br />

jumlahnya untuk menghasilkan barang dan jasa sebanyak mungkin demi memenuhi kebutuhan individual<br />

atau meningkatkan kesejahteraan. Ekonomi pembangunan selain alokasi sumber daya juga bersangkut paut<br />

dengan formulasi kebijaksanaan pemerintah untuk mendukung upaya-upaya pembangunan ekonomi yang<br />

diarahkan pada perbaikan tingkat hidup masyarakat, yang sejalan dengan dimensi pembangunan ekonomi<br />

yakni berorientasi pada pengurangan kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan (Suryana, 2000).<br />

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ekonomi pembangunan adalah cabang ilmu ekonomi yang<br />

bertujuan untuk menganalisis masalah-masalah dalam proses pembangunan ekonomi seperti kemiskinan,<br />

pengangguran, hutang luar negeri, dan ketimpangan pendapatan yang dihadapi oleh negara-negara sedang<br />

berkembang (NSB), dan cara-cara untuk mengatasinya agar NSB tersebut dapat membangun ekonomi<br />

mereka lebih baik dan cepat (Sadono, 1985).<br />

Secara garis besar, pembahasan ilmu ekonomi pembangunan dapat dimasukkan dalam dua golongan.<br />

Pertama, pembahasan mengenai pembangunan ekonomi baik bersifat deskriptif maupun analitis yang<br />

bertujuan untuk memberikan gambaran tentang berbagai sifat perekonomian masyarakat di NSB dan<br />

implikasinya terhadap kemungkinan untuk membangun ekonomi NSB tersebut. Kedua, pembahasan<br />

8

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!