05.05.2015 Views

Asasi Maret - April 2012.cdr - Elsam

Asasi Maret - April 2012.cdr - Elsam

Asasi Maret - April 2012.cdr - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ANALISIS DOKUMENTASI HAK ASASI MANUSIA<br />

kebijakan Presiden, dapat dilakukan dalam konteks<br />

membuka ruang pengungkapan kebenaran, atau<br />

mempercepat proses-proses penyelesaian pelanggaran<br />

HAM masa lalu. Dalam pengalaman sejumlah negara<br />

yang menghadapi masalah pelanggaran HAM masa lalu<br />

dan mengalami transisi, pengungkapan kebenaran tidak<br />

jarang dilakukan berlandaskan pada kebijakan<br />

kepresidenan.<br />

Dalam konteks upaya untuk meminta maaf oleh<br />

Pemerintah, upaya ini bisa dilakukan dengan landasan<br />

yang jelas, terkait dengan permintaan maaf dalam<br />

konteks apa, untuk siapa, dan dalam kasus mana saja.<br />

Meski permintaan secara umum dimungkinkan, hal ini<br />

tetap memerlukan kejelasan tentang apa yang terjadi di<br />

masa lalu, kenapa terjadi, dan apa dampaknya terhadap<br />

korban sehingga negara harus meminta maaf. Hal<br />

tersebut dimaksudkan agar permintaan maaf tersebut<br />

mempunyai dampak pembelajaran kepada bangsa<br />

bahwa yang terjadi di masa lalu merupakan kesalahan<br />

dan tidak boleh terulang.<br />

Berbagai harapan korban harus menjadi<br />

landasan utama dalam merumuskan kebijakan yang<br />

hendak disusun. Kondisi korban yang saat ini semakin<br />

sedikit karena meninggal dunia dan sebagainya, harus<br />

menjadi pertimbangan tentang kepastian jangka waktu<br />

penyelesaian perumusan. Terus tertundanya<br />

penyelesaian konsep, yang berimplikasi pada<br />

penundaan pelaksanaannya, akan kembali mengulangi<br />

pengabaian negara atas pelanggaran HAM yang terjadi,<br />

dan menghilangkan kesempatan negara untuk<br />

melakukan koreksi atas kesalahan masa lalu.<br />

Keterangan<br />

1. Lihat Ketetapan MPR No. V/2000.<br />

2. Lihat pasal 7, 8 dan 9 UU No. 26/2000. Untuk melengkapi landasan<br />

hukum pengadilan HAM, pada tahun 2002, pemerintah menerbitkan 2<br />

Peraturan Pemerintah (PP); 1) PP No. 2/2002 tentang Tata Cara<br />

Perlindungan Saksi dan Korban dalam Pelanggaran HAM yang Berat<br />

dan PP No. 3/2002 tentang Kompensasi, Restitusi dan Rehabilitasi<br />

terhadap Korban Pelanggaran HAM yang Berat.<br />

3. Lihat Pasal 43 UU No. 26/2000.<br />

4. Lihat Pasal 47 UU No. 26/2000.<br />

5. Lihat Pasal 44 UU No. 21/2001.<br />

6. Tercatat dalam pembahasan RUU KKR ini, DPR mengundang sekitar<br />

50 pihak baik organisasi mapun individu untuk memberikan pandangan<br />

tentang KKR. Lihat Progress Report, “Pembentukan Komisi<br />

Kebenaran dan Rekonsiliasi”, ELSAM, 27 Januari 2006.<br />

7. Sejumlah organisasi masyarakat sipil memandang ada kelemahan<br />

dalam UU KKR, yakni kurang sesuai dengan prinsip-prinsip<br />

berdasarkan hukum HAM internasional.<br />

8. Lihat Progress Report, “Pandangan <strong>Elsam</strong> atas Pembentukan KKR<br />

Terlambat Dua Tahun; Penundaan Pembentukan KKR: Pengingkaran<br />

atas Platform Nasional dalam Penyelesaian Pelanggaran HAM di<br />

Masa Lalu”, ELSAM, 2006.<br />

9. Lebih lengkap tentang argumen MK dan respon ELSAM atas<br />

keputusan tersebut bisa dilihat di Briefing Paper, “Making Human<br />

Rights A Constitutional Rights, A Critique of Constitutional Court's<br />

Decision on the Judicial Review of the Truth and Reconciliation<br />

Commission Act and Its Implication for Settling Past Human Rights<br />

Abuses”, ELSAM, 2007.<br />

10. Lihat pasal 228 dan 229 UU No.11/2006.<br />

11. Lihat pasal 5 dan pasal 7 UU No. 13/2006. Kemudian juga muncul PP<br />

No. 44/2008 tentang Pemberian Kompensasi, Restitusi dan Bantuan<br />

Kepada Saksi dan Korban.<br />

12. Analisis terhadap hasil pengadilan perkara Timor-Timur dapat dilihat<br />

dalam Laporan David Cohen, Intended to Fail , The Trial Before the Ad<br />

Hoc Human Rights Court in Jakarta, ICTJ, July, 2004. Lihat juga laporan<br />

yang berjudul “unfilfiled Promises, Achieving Justice for Crimes Against<br />

Humanity in East Timor”, Open Society Justice Initiative dan Coalition<br />

for International Justice (OIJ), November 2004. <strong>Elsam</strong> juga telah<br />

menerbitkan sejumlah laporan tematik tentang pengadilan HAM adhoc<br />

untuk kasus Timor-Timur dan Tanjung Priok, selengkapnya bisa dilihat<br />

di www.elsam.or.id. Lihat juga laporan “Pengadilan Yang Melupakan<br />

Korban”, Laporan Pemantauan, Kelompok Kerja Pemantau,<br />

Pengadilan Hak <strong>Asasi</strong> Manusia , <strong>Elsam</strong> KontraS PBHI, 24 Agustus<br />

2006.<br />

13. Lihat catatan <strong>Elsam</strong>, “Pemetaan Singkat Kebijakan Reparasi dan<br />

Implementasinya di Indonesia”, 3 Oktober 2011.<br />

14. Mengenai perdebatan tentang Pembentukan Pengadilan HAM dapat<br />

dilihat dalam Jurnal Dignitas, “HAM dan Realitas Transisional”, <strong>Elsam</strong>,<br />

2011.<br />

15. Terdapat 4 rekomendasi dari DPR yaitu yaitu pembentukan Pengadilan<br />

HAM ad hoc untuk menangani kasus orang hilang, memberikan<br />

kompensasi kepada keluarga korban, pencarian 13 orang hilang yang<br />

belum ditemukan dan ratifikasi Konvensi HAM PBB tentang<br />

penghilangan orang secara paksa. Lihat juga Kertas Posisi Keadilan<br />

Transisional, “Menyangkal Kebenaran, Menunda Keadilan:<br />

Berlanjutnya Penyangkalan Negara atas Hak-Hak Korban, Mandegnya<br />

Penuntasan Kasus Penghilangan Orang secara Paksa Periode 1997-<br />

1998”, <strong>Elsam</strong>, 17 Februari 2011.<br />

16. Lihat Bulletin <strong>Asasi</strong> dalam Edisi “Tentang Masa Lalu”, dalam Artikel<br />

“Memetakan Dukungan Politik Penyelesaian Pelanggaran HAM Masa<br />

Lalu”, <strong>Elsam</strong>, <strong>Maret</strong><strong>April</strong> 2011.<br />

17. Lihat Laporan HAM <strong>Elsam</strong> tentang Kondisi HAM Tahun 2011, “Menuju<br />

Titik Nadir Perlindungan HAM”, Desember 2011.<br />

18. Antaranews.com., “Presiden dan Komnas Percepat Penyelesaian<br />

Kasus HAM”, Jumat, 13 Mei 2011 12:48 WIB. Sumber :<br />

http://www.antaranews.com/berita/1305265699/presiden-dankomnas-percepat-penyelesaian-kasus-ham.<br />

19. Lihat Siaran Pers, “Mempertanyakan Kemampuan Menkopolhukam<br />

dalam Penuntasan Kasus Pelanggaran HAM yang Berat”, KontraS, 23<br />

Februari 2012.<br />

20. Penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu merupakan salah fokus<br />

yang akan dirumuskan oleh Wantimpres bidang Hukum dan HAM yang<br />

akan disampaikan kepada Presiden SBY. Lihat<br />

www.medanbisnisdaily.com., “Albert Hasibuan Gantikan Jimly di<br />

Watimpres”, 11 Jan 2012. Sumber: http://www.medanbisnisdaily<br />

.com/news/read/2012/01/11/75665/albert_hasibuan_gantikan_jimly_<br />

di_watimpres/#.T7YHVNOgSuI.<br />

21. Vivanews.com, “Menteri HAM: Usut Orang Hilang, Politik Gaduh”,<br />

Rabu, 12 Mei 2010. Sumber: http://nasional.vivanews.com/<br />

news/read/150623-usut_kasus_orang_hilang_bisa_gaduhkan_politik.<br />

22. Lihat Kertas Posisi Keadilan Transisional, “Menyangkal Kebenaran,<br />

Menunda Keadilan: Berlanjutnya Penyangkalan Negara atas Hak-Hak<br />

Korban, Mandegnya Penuntasan Kasus Penghilangan Orang secara<br />

Paksa Periode 1997-1998”, <strong>Elsam</strong>, 17 Februari 2011.<br />

23. Lihat Laporan HAM Kontras, “Compang-Camping Hak <strong>Asasi</strong><br />

Sepanjang 2011”, Kontras, 2012.<br />

24 www. Tempo.co., “Badan Kasus HAM Berat Segera Dibentuk”, Kamis,<br />

26 <strong>April</strong> 2012 | 01:16 WIB. Sumber: http://www.tempo.co/read/news<br />

/2012/04/26/063399781/Badan-Kasus-HAM-Berat-Segera-Dibentuk.<br />

25. www.hukumonline.com., “SBY Bersedia Minta Maaf”, Kamis, 26 <strong>April</strong><br />

2012. Sumber: http://www.hukumonline.com/berita/<br />

baca/lt4f98c115c6c91/sby-bersedia-minta-maaf.<br />

26. www.tempo.co., “Minta Maaf Presiden Perlu Berlanjut Tindakan<br />

Konkret”, Kamis, 26 <strong>April</strong> 2012 | 23:49 WIB. Sumber:<br />

http://www.tempo.co/read/news/2012/04/26/063400054/Minta-Maaf-<br />

Presiden-Perlu-Berlanjut-Tindakan-Konkret.<br />

27. www.setara-institute.org., “Permintaan Maaf Harus Didahului<br />

Pengungkapan Kebenaran”, 25-04-2012. Sumber: http://setarainstitute.org/en/content/permintaan-maaf-harus-didahuluipengungkapan-kebenaran<br />

08<br />

ASASI EDIS MARET-APRIL 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!