11.07.2015 Views

6Fs8M6

6Fs8M6

6Fs8M6

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

interviewejak 1800 hingga 2013, tercatat terjadi sekitar 8.700bencana di Tanah Air. Dari jumlah ini, 70 persenmerupakan bencana hidrometeorologi, seperti banjirbandang dan tanah longsor. Sejak awal Januari 2014, sudahterjadi 106 bencana di berbagai wilayah. Dari jumlah itu, 75kejadian merupakan banjir, 28 tanah longsor, serta tiga banjirlongsor.Dari analisis para ahli, kondisi global turut berperan bagiterjadinya anomali cuaca yang mengakibatkan terjadinya bencanahidrometeorologi tersebut. Sayangnya, kehadiran BadanNasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang bertugasmembantu presiden mengkoordinasikan penanggulanganbencana, kerap kali tidak diterima begitu saja di daerah yangterkena bencana. Para korban pun merasa kurang mendapatkanpenanganan yang memadai. Padahal alokasi anggaranpenanggulangan bencana dalam APBN 2014 mencapai Rp 3triliun, yang separuhnya bisa dicairkan sewaktu-waktu.“Itulah karakteristik masyarakat kita. Kita sudah memberikanobat-obatan, makanan, bahkan makan sudah tiga kali.Tapi, begitu datang media kemudian mereka ditanyai dandi-shoot kamera, (mereka) mengatakan bantuan belum ada,”kata Kepala BNPB Syamsul Maarif melalui telepon dari Sinabung,Rabu, 22 Januari siang.Semula, pensiunan jenderal bintang dua itu meluangkanwaktu untuk menerima tim majalah detik di kantornya,Selasa. Namun, pada saat yang dijanjikan, dia harus mendampingiPresiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau lokasibanjir di Karawang dan Bekasi. Lalu menuju Sinabung, SumateraUtara, hingga Ahad, 26 Januari. Di sela kesibukannyamengkoordinasikan penanganan korban letusan GunungSinabung, Syamsul meladeni tiga kali wawancara melaluitelepon. Berikut ini petikannya.Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!