11.07.2015 Views

6Fs8M6

6Fs8M6

6Fs8M6

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

hukumPasal 335 di dalam KUHPAri Saputra/detik FOTO“Selain hukumannya tergolong ringan, penggunaan pasalini seolah menganggap kasus pelecehan seksual bukan persoalanserius,” ucap Ully saat ditemui Selasa, 21 Januari lalu.Ia menilai kasus pelecehan seksual seharusnya dijerat denganPasal 285 dan 286 KUHP tentang perkosaan dan pencabulan,yang sifatnya mengikat dan lebih memiliki kepastianhukum. Bukan dengan Pasal 335 yang biasa digunakan penyidikuntuk menjerat pelaku.Seperti dalam kasus mahasiswi RW. Sitok, sebagai terlapor,dikenai delik “perbuatan tidak menyenangkan” lantaran polisimenganggap pelaku tidak bertanggung jawab atas perbuatannya.Padahal dalam kasus itu, menurut Ully, polisi bisamenggunakan Pasal 286 tentang perkosaan dan pencabulan.“Jika ada laporan baru (dalam kasus RW), pasal yang memberatkanbisa ditingkatkan,” katanya.Pakar Hukum Pidana dari UI, Chudry Sitompul, juga menyambutbaik putusan MK yang menyetip frasa “perbuatantidak menyenangkan”, yang kerap disebut sebagai pasalkaret. Ia menilai frasa itu memiliki makna luas sehingga, jikatetap ada di dalam Pasal 335 Ayat (1) KUHP, dikhawatirkanMajalah detik 27 Januari - 2 februari 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!