11.07.2015 Views

6Fs8M6

6Fs8M6

6Fs8M6

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

internasionalAku tak tahu apakah dia bakalsenang atau justru marah kepadaku.nyak waktu tersisa. Dua pekan lalu, dia melahirkan seorang bayilaki-laki seberat 3,1 kilogram di satu rumah sakit di Beit Hanoun,Gaza. Hana memberi nama anaknya, Hassan al-Zaanin.“Aku tak bisa menggambarkan betapa bahagianya aku,”kata Hana, 28 tahun, sembari memeluk bayinya. Kerabatnyamengerubung di samping tempat tidur. Hana pantas berbunga-bunga,karena bayi itu tak diperolehnya dengan jalangampang. Suaminya masih berada di dalam penjara di Israel,dan pasangan suami-istri ini tak diperkenankan “bermesraan”saat jam besuk. Tamer baru akan bebas pada 2016.Lalu, bagaimana Hana bisa hamil? Perlu jalan berliku hinggaakhirnya Tamer dan Hana bisa punya anak. Hana hamil lewatmetode bayi tabung dengan sperma suaminya. Perjalanansperma itulah yang berliku, mulai balik terali penjara hinggake rahim Hana.Hana mendapatkan ide soal bayi tabung ini dari Internet.Suatu kali, dia membaca beritasoal seorang perempuandari Nablus yang hamil lewatmetode bayi tabung dengansperma “selundupan” darisuaminya. Sang suami masihmenginap di hotel prodeo Israel.Walaupun sempat bimbang, dia tertarik hamil denganjalan serupa.“Selama beberapa minggu aku terus memikirkannya...bagaimana reaksi keluargaku,” kata Hana. “Terutama aku memikirkanbagaimana kira-kira reaksi Tamer saat mendengarusulku.... Aku tak tahu apakah dia bakal senang atau justrumarah kepadaku.”Semangat Hana semakin tinggi setelah keluarganya dankeluarga mertuanya tak berkeberatan dengan ide “gila” itu.“Tinggal apakah Tamer setuju atau menolak ide itu,” Hanamenuturkan pengalamannya. Kesempatan menyampaikanide itu kepada Tamer datang setahun lalu. Untuk pertamaMajalah detik 27 januari - 2 februari 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!