12.07.2015 Views

pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi - Binfar Depkes

pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi - Binfar Depkes

pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi - Binfar Depkes

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PROGRESS menunjukkan berkurangnya resiko stroke yang kedua kali dengankombiasi ACEI dan diuretik tiazid.Kebanyakan ACEI dapat diberikan 1 kali/hari kecuali kaptopril, waktu paruhnyapendek , biasanya dua sampai tiga kali/hari. Kaptopril, enalapril, dan lisinoprildiekskresi lewat urin, jadi penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan<strong>penyakit</strong> ginjal kronis yang parah. Penyerapan kaptopril berkurang 30 – 40 % biladiberikan bersama makanan.ACEI dapat di toleransi dengan baik oleh kebanyakan pasien tetapi tetapmempunyai efek samping. ACEI mengurangi aldosteron dan dapat menaikkankosentrasi kalium serum. Biasanya kenaikkannya sedikit, tetapi hiperkalemiadapat terjadi. Terlihat terutama pada pasien dengan <strong>penyakit</strong> ginjal kronis, ataudiabetes melitus dan pada pasien yang juga mendapat ARB, NSAID, supplemenkalium, atau diuretik penahan kalium. Monitoring serum kalium dan kreatinindalam waktu 4 minggu dari awal pemberian atau setelah menaikkan dosis ACEIsering dapat mengidentifikasi kelainan ini sebelum dapat terjadi komplikasi yangserius.Angiedema adalah komplikasi yang serius dari terapi dengan ACEI. Seringditemui pada African-Amerian dan perokok. Gejala berupa bengkak pada bibirdan lidah dan kemungkinan susah bernafas. Hentikan pemberian ACEI <strong>untuk</strong>semua pasien dengan angioedema, tetapi edema laring dan gejala pulmonalkadanag-kadang terjadi dan memerlukan terapi dengan epinefrin, kortikosteroid,antihistamin, dan/atau intubasi emergensi <strong>untuk</strong> membantu respirasi.Batuk kering yang persisten terlihat pada 20% pasien; dapat dijelaskan secarafarmakologi karena ACEI menghambat penguraian dari bradikinin. Batuk yangdisebabkan tidak menimbulkan <strong>penyakit</strong> tetapi sangat menganggu ke pasien. BilaACEI diindikasikan <strong>untuk</strong> indikasi khusus gagal jantung, diabetes, atau <strong>penyakit</strong>ginjal kronis; pada pasien-pasien dengan batuk kering, ACEI diganti dengan ARB.ACEI merupakan kontraindikasi absolut <strong>untuk</strong> perempuan hamil dan pasiendengan riwayat angioedema.ACEI harus dimulai dengan dosis rendah terutama pada pasien dengan deplesinatrium dan volume, eksaserbasi gagal jantung, lansia, dan yang juga mendapat

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!