pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi - Binfar Depkes
pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi - Binfar Depkes
pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi - Binfar Depkes
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
4. Sarankan terapi dislipidemi dengan statin <strong>untuk</strong> semua pasiendengan <strong>hipertensi</strong> dan 3 atau lebih faktor resiko kardiovaskular,atau pada pasien dengan <strong>penyakit</strong> aterosklerosis atau <strong>penyakit</strong>arteri perifer5. Skrining semua pasien <strong>hipertensi</strong> <strong>untuk</strong> interaksi obat yangbermakna (dengan obat, nutrien, dll)4.3 ImplementasiKegiatan ini merupakan upaya melaksanakan rencana pelayanan kefarmasianyang sudah disusun. Kegiatan ini berupa menghubungi dokter <strong>untuk</strong>meklarifikasi atau memodifikasi resep, memulai terapi obat, memberi edukasikepada pasien atau keluarganya, dll.Apoteker bekerja sama dengan pasien <strong>untuk</strong> memaksimalkan pengertian danketerlibatan pasien dalam rencana kefarmasian, yakinkan monitoring terapiobat (misalnya tekanan darah, evaluasi hasil lab dll) dimengerti oleh pasien,dan pasien mengerti menggunakan semua obat dan peralatan.Apoteker mencatat tahap-tahap yang diambil <strong>untuk</strong> mengimplementasikanrencana kefarmasian termasuk parameter baseline monitoring, dan hambatanhambatanapa yang perlu diperbaiki.4.4. MonitoringUntuk mengukur efektivitas terapi, hal-hal berikut harus di monitor :a. tekanan darahb. kerusakan target organ: jantung, ginjal, mata, otakc. interaksi obat dan efek sampingd. kepatuhan (adherence)a. Monitoring tekanan darahMemonitor tekanan darah di klinik tetap merupakan standar <strong>untuk</strong> pengobatan<strong>hipertensi</strong>. Respon terhadap tekanan darah harus di evaluasi 2 sampai 4 minggusetelah terapi dimulai atau setelah adanya perubahan terapi