12.07.2015 Views

pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi - Binfar Depkes

pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi - Binfar Depkes

pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi - Binfar Depkes

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

• Pilihan obat tidak cocok <strong>untuk</strong> kondisi medis tertentu. Pilihan obatanti<strong>hipertensi</strong> harus disesuaikan apakah <strong>hipertensi</strong> tanpa komplikasiatau ada indikasi khusus• Dosis, bentuk sediaan, jadwal minum obat, rute pemberian atau metodapemberian kurang cocok. Diuretik 1x/hari harus diminum pagi hari.Obat anti<strong>hipertensi</strong> dan jadwal minum obat harus mempertimbangkansirkadian ritme. Obat yang dipilih haruslah mempunyai efikasi disaattekanan darah tinggi di pagi hari <strong>untuk</strong> mencegah kejadiankardiovaskular.• Duplikasi terapeutik dan polifarmasi. Pasien dengan <strong>hipertensi</strong> seringberobat ke beberapa poli seperti poli ginjal dan poli kardio. Kedua polisering meresepkan obat yang sama dengan dosis yang sama atauberbeda atau dengan nama paten yang berbeda, atau satu golongan,atau obat anti<strong>hipertensi</strong> dari golongan yang berbeda. Intervensi perludilakukan <strong>untuk</strong> mencegah reaksi hipotensi.• Pasien alergi dengan obat yang diresepkan. Harus dilihat apakah pasiendapat metoleransi reaksi efek samping atau obat harus diganti.Misalnya batuk yang disebabkan oleh pemberian ACEI atau edemaperifer dengan antagonis kalsium golongan dihidropiridin• Adanya interaksi: obat-obat, obat-<strong>penyakit</strong>, obat-nutrien, obat-teslaboratorium yang potensial dan aktual dan bermakna secara klinis.• Pasien kurang mengerti terapi obat• Pasien gagal mematuhi regimen obat4.2 Penyusunan Rencana Pelayanan KefarmasianPenyusunan rencana pelayanan kefarmasian melibatkan identifikasikebutuhan pasien yang berhubungan dengan obat, dan memecahkanmasalah terapi obat melalui proses yang terorganisir dan diproritaskanberdasarkan kondisi medis pasien dari segi resiko dan keparahan.Rencana kefarmasian dapat berupa:1. Menentukan tujuan dari terapiUntuk <strong>penyakit</strong> <strong>hipertensi</strong> tujuan dari terapi adalah

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!