12.07.2015 Views

m2mmpbk

m2mmpbk

m2mmpbk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

internasionalKita harus menghajar bisnisesek-esek ini sama sepertikita menghancurkan bisnisobat terlarang setahunlalu.”lu memandangnya dengan syak.“Padahal apa salahnya bekerja di Dongguan?”kata Zhang Yun dengan sebal dua pekan lalu.Gadis cantik dari Provinsi Hunan yang masihhidup melajang ini bekerja sebagai direkturkeuangan sebuah pabrik. Dia menerima gaji8.000 yuan atau sekitar Rp 15,3 juta per bulan.Beberapa bulan lalu, lewat perantaraanseorang teman, Zhangberencana berkencan butadengan seorang laki-laki. Namunlaki-laki itu mendadakmembatalkan kencan setelahmendengar kabar bahwaZhang bekerja di Dongguan.“Tidak semua perempuansukses hanya mengandalkanpenampilannya,” kata Zhang.Ketika komunis berkuasadi Cina pada 1949, pemerintahmemberangus semua bentuk prostitusi.Namun, ketika Sang Naga mulai menggeliat,dan mesin ekonomi Cina semakin panas melajukencang, bisnis terlarang di bawah tanahitu juga tumbuh subur, terutama di Dongguan.Menurut taksiran harian South China MorningPost dua tahun lalu, ada sekitar 300 ribu perempuanpenghibur di Dongguan dan ada sekitar800 ribu tenaga kerja yang terkait denganbisnis “keringat” ini. Setiap tahun perputaranduit di bisnis esek-esek di Dongguan berkisarUS$ 8 miliar atau sekitar Rp 93 triliun, hampirsepersepuluh pendapatan kotor kota itu.Ibarat gula-gula, Dongguan punya semuamodal untuk menarik perempuan penghiburdari seluruh daerah di Cina berkerumun di kotaitu. Di Dongguan, perempuan-perempuanpenghibur yang masih belia bisa meraup duit10 ribu yuan atau sekitar Rp 18 juta per bulandengan gampang. “Kami tak pernah memaksamereka. Mereka datang sukarela dan pergisendiri,” kata seorang germo.Kota di Provinsi Guangdong ini berbatasanlangsung dengan dua kota yang menjadilambang kekuatan ekonomi Cina: Guangzhoudi utara dan Shenzhen di selatan. Dari HongKong, Dongguan bisa ditempuh hanya dalamwaktu kurang dari 70 menit dengan kereta.Tak mengherankan jika tak sedikit pelanggansetia “kupu-kupu” Dongguan adalah laki-lakiMajalah detik 3 - 9 maret 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!