12.07.2015 Views

m2mmpbk

m2mmpbk

m2mmpbk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Fokuskejamnyaistri jenderaldigaji. Selama beberapa bulan, merekahanya diberi makan dan uang saku Rp 10ribu per hari.Petugas satpam akhirnya mengontakKepolisian Resor Bogor Kota, yang kemudianmenjemput mereka. Kasus iniakhirnya ditangani oleh Kepolisian SektorBogor Tengah dan para pembantu rumahtangga itu didampingi Mahakati, yangjadi penasihat hukumnya.Mahakati membenarkan, yang menyekap14 kliennya itu adalah MutiaraSimanjuntak, yang sekarang ditetapkansebagai tersangka penganiayaan terhadappembantu rumah tangga YulianaHesty Lewier. Seingat Mahakati, saatitu Mangisi masih berpangkat komisarisbesar dan berdinas di Bali.Mahakati dan Mangisi sempat terlibatadu mulut di kantor Polsek Bogor Tengah.“Dulu belum sampai melapor, jadimereka hanya ditegur dan berjanji tidakakan mengulangi,” ujar Mahakati.Setelah kesepakatan itu, Kepala KepolisianSektor Tengah Ajun Komisaris VictorGatot Nababan memulangkan para pembantuitu ke rumah Mangisi. Keputusanitu diprotes oleh aktivis dari Jaringan AdvokasiNasional Pekerja Rumah Tangga(Jala PRT).Koordinator Nasional Jala, Lita Anggraini,menceritakan, saat itu merekasempat berdemo dan menolak pulangdari kantor Victor hingga boleh menemuipara PRT itu. Mereka minta polisi melakukanproses hukum karena, menurutmereka, ulah majikan termasuk kekerasanekonomi terhadap PRT.Menurut Lita, mestinya polisi melakukanpenyelidikan karena, dari penelusuranJala PRT, para perempuan dari Flores danSumba itu didapat dari PT IJ. Kepolisian Balisempat memeriksa agen penyalur PRT yangberkantor di Bali tersebut karena didugaterlibat dalam perdagangan manusia.Namun protes Lita tidak digubris. KepadaLita, Victor saat itu menyatakan tidak adakekerasan terhadap 14 PRT di rumah Mangisi.Menurut dia, hanya ada kesalahpahamandan kasusnya dilebih-lebihkan olehmedia massa. “Kami baru tahu sekarang,ternyata yang dihadapi polsek itu jenderalaktif,” kata Lita.Mutiara pun menyanggah jika disebutkanbahwa para PRT di rumahnya pernahkabur pada 2012. Berdasarkan keteranganMutiara, salah satu PRT yang terlibat asmaramengajak teman-temannya keluardari rumah untuk jalan-jalan. “Tidak sepertiyang dibilang bahwa mereka kabur,” kataMutiara kepada majalah detik.Namun, anehnya, Brigadir Jenderal (Purnawirawan)Mangisi menyatakan para PRTpada 2012 itu berjanji tidak akan kabur lagi.“Mereka malah bilang mau bekerja dan tidakakan kabur lagi,” Mangisi menambahkan.Tetangga sang brigjen juga menguatkankabar bahwa para PRT itu memang kabur.“Mengaku enggak betah karena majikannyagalak,” cerita si tetangga, Lidya. n Pasti Liberti,Isfari Hikmat | Okta WigunaMajalah detik 3 - 9 maret 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!