12.07.2015 Views

m2mmpbk

m2mmpbk

m2mmpbk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Fokuskejamnya istri jenderalAan Anwas mengeluhkan repotnyamenjalankan Operasi Wanalagayang memburu pelaku pembalakanliar di Papua. “Biaya penyelidikantidak ada. Tapi, tidak menjalankan tugas karenaRumah dua lantai milik MangisiSitumorang di perumahanDuta Pakuan Bogor. Rumah dikomplek ini dibanderol minimalRp 2 miliar.Okta Marfianto/detikcomtidak ada dana, pasti mendapat sanksi,” kataAan saat masih menjadi anggota satuan reserseKepolisian Daerah Papua.Saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jayapurapada 2006, Aan mengatakan alasan tiada duittidak akan diterima oleh atasannya, DirekturReserse dan Kriminal Polda Papua KomisarisBesar Mangisi Situmorang. Memakai alasananggaran, kata Aan, risikonya, mereka akandipandang tidak cakap dan bisa dimutasi.Gara-gara cekaknya anggaran operasionalitulah Kepala Satuan Tindak Pidana TertentuPolda Papua, Komisaris Marthen Renuw, meminjamuang dari M. Yudi Firmansyah, direkturperusahaan kayu PT Marindo Utama. MulaiSeptember 2002 hingga Desember 2003, Marthenmengklaim meminjam uang lebih dari Rp1 miliar kepada Yudi.Marthen menyatakan, semua uang itu dipakaibuat biaya penyelidikan terhadap perusahaanpembalakan liar, seperti membayar tiketpesawat dan menyewa speedboat. Pinjaman itudia laporkan kepada atasannya, Mangisi, danKapolda Papua Inspektur Jenderal Budi Utomo.Namun pinjaman uang itu oleh KejaksaanNegeri Jayapura dianggap sebagai gratifikasi,dan penggunaan uang itu buat penyelidikanadalah pencucian uang. Pasalnya, saat “uangpinjaman” ditransfer ke rekening Marthen, PTMarindo tengah diselidikinya dalam kasus ille-Majalah detik 3 - 9 maret 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!