12.07.2015 Views

ASASI Edisi Juli - Agustus Tahun 2008.pdf - Elsam

ASASI Edisi Juli - Agustus Tahun 2008.pdf - Elsam

ASASI Edisi Juli - Agustus Tahun 2008.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ANALISIS DOKUMENTASI HAK <strong>ASASI</strong> MANUSIAperspektif06.37 Masa (mahasiswa) melakukan aksi duduk diam di lapangan UNAS, tandabahwa aksi sudah selesai, namun sayangnya polisi memukuli paramahasiswa dan menelanjangi mereka, serta mengambil barang barang milikmahasiswa.07.03 Semua mahasiswa dibawa ke dalam mobil tahanan Banyak mahasiswa yang hanya tidur di sekretariatmahasiswa dan yang sedang bersiap untuk acara Wisudaikut dibawa, bahkan ada mahasiswa yang baru datang kekampus untuk kuliah juga dibawa.07.25 Situasi kampus mulai kondusif. Unas terlihat porak-poranda denganpecahan kaca, botol, batu, bangku dan meja perkuliahan bertebaran dimana-mana. Motor, mobil serta fasilitas kampus lainnya hancur. Darahberceceran di ruang kuliah dan menempel di dinding.Ada 5 orang tentara menggunakan topi rimba berjaga didepan kampusDari sekian banyak universitasyang melakukan aksi pada tanggal23 Mei 2008, UNAS lah yang palingparah terkena serangan yangdilakukan oleh aparat kepolisian.Polisi melakukan penyerbuanterhadap mahasiswa UNAS hinggake dalam kampus dan melakukanpengrusakan serta penjarahanterhadap fasilitas kampus danbarang-barang milik mahasiswa.Diperkirakan total kerugian yangdiderita UNAS mencapai Rp. 600juta. Itu didapat dari kerusakan 65motor, tiga unit mobil, sertapecahnya kaca dan pintu di gedungrektorat, gedung akademi, dangedung kuliah serta meja danbangku perkuliahan. Kerusakanjuga terjadi pada gedung serbaguna, komputer dan klinikkesehatan, pagar, anjungan tunaimandiri (ATM), majalah dinding,rambu-rambu, dan peralatankantor. Selain itu, ada beberapatelepon seluler mahasiswa yanghilang. Dalam aksi itu juga, tercatatada 148 mahasiswa yangditangkap oleh pihak kepolisian.Mahasiswa Unas yang ditangkapada 100 orang, 89 laki-laki dan 11perempuan. Alumni Unas 6 orang,2 perempuan dan 4 laki-laki.Sedangkan mahasiwadari perguruan tinggi lain yangditangkap sebanyak 11 orang, 1laki-laki dan 10 wanita. Selain itu,ada juga 15 masyarakat umumyang ikut dalam aksi tersebut. Darikeseluruhan jumlah itu, ada 15mahasiswa yang mengalami lukaringan dan luka berat. Yang palingfatal adalah 1 orang mahasiswameninggal dunia.Mahasiswa Unas yangmeninggal itu bernama MaftuhFauzi. Ia ditangkap pada tanggal24 Mei 2008 dan dikeluarkan dariPolres Jakarta Selatan padatanggal 1 Juni 2008. Ia meninggaldunia pada hari Jumat, 20 Juni2008 akibat dari tindakan represifaparat kepolisian dengan caradipukul dengan tongkat danditendang di bagian kepala,bibirnya pecah, punggung memardan tangan bengkak. Maftuh Fauziditahan selama 10 hari di PolresJakarta Selatan (termasuk daftar31 orang). Akibat pemukulan ituluka jahitan di kepala mengalamiinfeksi sehingga cairannyamempengaruhi otak dan adapembekuan darah di otak bagianbelakang. Sebelumnya korbansempat dirawat di Rumah Sakit UKItanggal 10-17 Juni 2008, kemudianatas desakan mahasiswa kepadarektorat agar dilakukan perawatanyang lebih intensif, maka korbandipindahkan ke RSPP (RumahSakit Pusat Pertamina) padatanggal 17 Juni 2008. Korbanakhirnya menghembuskan nafasterakhir pada tanggal 20 Juni 2008.Penyerbuan brutal dantidak berperikemanusiaan yangdilakukan oleh polisi terhadapcivitas akademika UniversitasN a s i o n a l ( U n a s ) J a k a r t amerupakan wujud paling nyata darikebrutalan aparatur negara (polisi)dalam menyikapi kebebasanberpendapat dan Berekspresi.T u g a s k e p o l i s i a n a d a l a hmengamankan aksi agar dapatberlangsung dengan damai bukanmelakukan penyerbuan denganbrutal. Mereka membungkam danm e n g k o o p t a s i d a y a k r i t i smahasiswa dengan tindakantindakanrepresif. Negara dana p a r a t u r n y a ( p o l i s i ) t e l a hmengubur amanat reformasi yangmenjadi cita-cita bangsa Indonesia.Tragedi ini juga Sekaligusmembuktikan bahwa belum adanyaperubahan yang komprehensif didalam tubuh Polri padahal polisisedang berbenah diri menjadi polisimandiri yang profesional dan bukanmenjadi alat kekuasaan, melainkanalat keamanan negara sebagaipenegak hukum, pelindung danpelayan masyarakat (Pasal 5 UUKepolisian Nomor 2 tahun 2002).Jadi, polisi harus mengayomiseluruh masyarakat dan bukanmemihak penguasa yang sedangpunya persoalan dengan kebijakanBBM.Atas nama apa pun,menyerbu mahasiswa yang takbersenjata, mengobrak-abrikkampus dan fasilitasnya, memukulimahasiswa, dan sebagainya adalahtindakan yang tidak dapatdibenarkan dan harus diselesaikansecara hukum. Benar yangdikatakan Menko PolhukamWidodo AS bahwa demi penegakanhukum, polisi berwenang masukkampus. Tetapi dalam kondisiseperti apa? Kampus adalahwilayah privat, sama seperti instansipemerintah yang tidak serta mertadapat dimasuki polisi denganalasan ada dugaan pelanggaranhukum di dalamnya. KPK saja harusijin pimpinan DPR ketika akanmenggeledah ruang kantor anggotaDPR. Polisi akan menggeledahrumah penduduk yang di dalamnyaada dugaan pelaku narkoba, jugaharus mendapat ijin pengadilana t a u s e t i d a k - t i d a k n y asepengetahuan RT setempat. Iniaturan KUHAP. Artinya, polisi jugaharus meminta ijin untuk dapatm a s u k k e d a l a m k a m p u sUniversitas Nasional atau kampuslainnya.EDISI JULI-AGUSTUS TAHUN 200821

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!