12.07.2015 Views

ASASI Edisi Juli - Agustus Tahun 2008.pdf - Elsam

ASASI Edisi Juli - Agustus Tahun 2008.pdf - Elsam

ASASI Edisi Juli - Agustus Tahun 2008.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ANALISIS DOKUMENTASI HAK <strong>ASASI</strong> MANUSIAlaporan utamaberakhir dengan penyerbuanaparat kepolisian ke dalamkampus, terjadinya kekerasanterhadap mahasiswa, sertapengrusakan sejumlah properti.Pola berbeda digunakanpolisi dalam mengahadapi aksimassa Front Pembela Islam(FPI), di mana polisi cenderungmelakukan pembiaran terhadapaksi massa dari organisasi ituyang melakukan penyerangandan kekerasan terhadap massaAliansi Kebangsaan untukKebebasan Beragama danBerkeyakinan (AKK-BB) yangtengah melakukan aksi damaim e m p e r i n g a t i h a r ikelahiran Pancasila pada01 Juni 2008 di Monas.Proses pembiaran inik i a n m e m b u k akesempatan bagi massaF P I u n t u k t e r u smelanjutkan aksinya.Alih-alih mencegah, dariawal aparat kepolisianterlihat tidak berupayamelakukan penjagaansecara proporsional dis e k i t a r M o n a s .Penegakan oleh Polisijustru dilakukan setelahbeberapa hari kemudian.Kasus kekerasanaparat polisi di kampusUniversitas Nasional(Unas) dan kekerasanmassa dari Front Pembela Islam(FPI) di Monas tidak akan terjadibilamana polisi selaku aparatyang bertanggung jawab dalampenegakan hukum, pemeliharaanketertiban dan keamanan (Pasal14 UU No. 2/2002 tentang Polri)dapat menjalankan fungsi dantugasnya secara tepat dan benar.Kendati demikian, harus digarisbawahi bahwa implementasinyaharus tetap mengacu pada normaHAM. Adanya keharusan itusebenarnya telah dinyatakandalam Pasal 4 UU tentang Polri,yang mengharuskan polisi untukmenjunjung tinggai HAM. Hal inimenjadi penting mengingatketaatan aparat polisi terhadapnorma HAM sekiranya dapatm e n c e g a h m e r e k a d a r ik e m u n g k i n a n t e r j a d i n y apenyalahgunaan kekuasaandalam pelaksanaan tugastugasnya.Adanya keharusan tersebutsejalan dengan prinsip kewajibannegara terkait dengan HAM (torespect, to protect, to fulfill) yangjuga memandatkan polisi sebagaiaparat negara untuk menjalankankewajiban itu. Tidak bisa dan tidakboleh polisi mengabaikan normaHAM dalam pelaksanaan fungsidan tugasnya. Namun demikian,adanya keharusan ini nampaknyatidak dilakukan atau tidakdiindahkan oleh aparat polisik e t i k a m e n g h a d a p i a k s iDok. diolah dari : islamkejawen.multiply.com dan peepoop-online.blogspot,comdemonstrasi mahasiswa di Unas.Upaya polisi dalam menjagakeamanan dan ketertiban dimasyarakat tidak diimbangi olehpelaksanaan kewajiban lainnyauntuk tetap menghormati danmenjamin kebebasan rakyat.Prinsip menjaga keseimbangana n t a r a u n t u k m e n j a m i nk e a m a n a n ( s e c u r i t y ) d a nkebebasan (liberty) tidak terjadidalam kasus Unas.Menjadi aneh bila polisi yangsudah memiliki Prosedur Tetap(Protap) namun masih terjadikekerasan polisi. Hal ini menjadipertanyaan apakah Protap yangbermasalah, atau aparat dilapangan tidak menjalankan isidari Protap itu? Keduanyamemiliki rumusan masalah dankonsekuensi yang berbeda.Namun terlepas dari itu, adalahpenting bagi polisi untuk memilikiProtap yang selaras denganp r i n s i p P B B m e n g e n a iPenggunaan Kekerasan danP e n g g u n a a n S e n j a t a A p i(Resolusi 34/169 Majelis UmumPBB). Prinsip ini memangmengizinkan aparat penegakhukum menggunakan kekerasandalam tugasnya, namun secarategas dibatasi dalam keadaanyang sangat diperlukan dalambatas tertentu. Namun, yangterjadi dalam kasus Unas tidaklahdemikian, penggunaan kekerasanmenjadi bagian dari watak aparatyang represif.Sementara itu, berbedadengan yang terjadi di kasusMonas. Polisi memang tidakmelakukan kekerasan ataupelanggaran hak asasisecara langsung, namunjustru melakukan upayapembiaran atas kekerasanyang terjadi sehinggaberakibat terlanggarnyahak-hak asasi warga negara(by ommision). Sikap polisiini menyalahi tujuan darikepolisian sebagai aparatnegara yang salah satunyaa d a l a h m e m b e r i k a nperlindungan (Pasal 5 UUNo.2 <strong>Tahun</strong> 2002) selarasd e n g a n H A M . U p a y apembiaran bertentangandengan Pasal 15 berikutnyayang menyebutkan bahwa dalamm e n y e l e n g g a r a k a n t u g a s -tugasnya (Pasal 13 dan 14) Polri diantaranya dapat melakukantindakan pertama di tempatkejadian. Kewenangan ini justrutidak digunakan polisi terhadapmassa FPI kendati secara jelastindakan masuk kategori pidana.Jika dibandingkan dengankasus Unas, polisi cenderungdiskriminatif. Dalam menghadapidemonstrasi mahasiswa polisibertindak represif, namunterhadap massa FPI justru polisit i d a k m e l a k u k a n l a n g k a hseharusnya. Padahal polisimemiliki kewenangan untukmengambil langkah-langkah yangdiperlukan guna melindungi hakwarga dari kemungkinan adanyaancaman dari kelompok lain.06EDISI JULI-AGUSTUS TAHUN 2008

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!