13.07.2015 Views

PENYELESAIAN SENGKETA WTO DAN INDONESIA - Direktorat ...

PENYELESAIAN SENGKETA WTO DAN INDONESIA - Direktorat ...

PENYELESAIAN SENGKETA WTO DAN INDONESIA - Direktorat ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dari industri domestik. Hal-halyang berbenturan seperti inilahyang banyak sekali ditemukan diantara Tariff Act dan ketentuanketentuan<strong>WTO</strong>.Terlebih lagi ketika diberlakukannyaUS – CDSOA yangjuga sebagai peraturan pelaksanadari Tariff Act, makin menguatkanposisi industri domestikAmerika Serikat untuk memintaperlindungan lebih kepada pemerintahnyaberkenaan dengan persaingandari barang impor darinegara lain.Indonesia dalam hal ini telahmengalami beberapa kali pengenaanbea masuk baikdumping maupun subsidi olehAmerika Serikat. Dalam kurunwaktu 1995 hingga 2007 tercatatkurang lebih 8 (delapan) produkdari Indonesia yang dikenakanbea masuk baik anti dumpingmaupun imbalan dalam daftarInternational Trade Administrative,Department of Commerce7 dan USDOC mengenakan beamasuk imbalan dan anti dumpingdalam jumlah yang irasional bagipengusaha untuk melakukanakses ke pasar Amerika Serikat.Pada saat tulisan ini ditulis,Amerika Serikat melalui USDOCjuga tengah mengadakan investigasituduhan dumping dansubsidi terhadap produk kertasglossy untuk majalah. Dalammelaksanakan investigasi ini jugatidak terlepas dari tuntutan dariindustri domestik AmerikaSerikat yang merasa terancam7Lihathttp://web.ita.doc.gov/ia/webapotrack.nsf/f892b99f06d85bac852569df00718b6e?OpenView&Start=11.6.1&Count=30&ExpandViewakan persaingan dari barangimpor kertas glossy yang berasaldari Indonesia, China dan Korea.Diharapkan dengan diselaraskanatau dicabutnya US -CDSOA akan memberikantahap-an baru bagi Indonesiakhususnya pengusaha eksportirbarang ke Amerika Serikat untukdapat memberikan kontribusidevisa lebih baik lagi untukperkem-bangan perekonomianIndonesia.2. Kasus Indonesia – KoreaIndonesia dalam menggunakanmekanisme penyelesaiansengketa di <strong>WTO</strong> juga pernahmenjadi penggugat utama dalamkasus dengan Korea Selatan(Korea) berkenaan dengan penerapanbea masuk anti dumpingoleh Korea terhadap produkcertain paper asal Indonesiayang diimpor oleh importirKorea. Melalui proses konsultasiyang dimulai pada tanggal 7 Juli2004, Indonesia meminta Koreadalam hal ini Korean TradeCommis-sion (KTC) untukmencabut bea tambahan antidumping karena Indonesiamemandang tindakan tersebuttidak sesuai dengan aturan antidumping yang berlaku sesuaidengan ketentuan <strong>WTO</strong>.Proses konsultasi yang terjadisecara bilateral Indonesia–Korea ternyata tidak berhasilmencapai kesepakatan. Indonesiakemudian mengajukan sengketaini kepada DSB – <strong>WTO</strong> danmeminta dibentuknya Panel untukmeneliti kasus anti dumpingtersebut. Pada tanggal 28 Oktober2005, Tim Panel

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!