You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Kisah Perjuangan Pribadi Sukses Menggapai Mimpi<br />
Dari kegiatan sebagai pendeta inilah,<br />
Ida bertemu banyak orang, baik dari<br />
kalangan bawah hingga atas yang<br />
memiliki profesi sebagai pengusaha.<br />
Namun begitu, Ida juga tidak pernah<br />
berhenti dari pengabdiannya<br />
menjadi pendeta untuk menuntun<br />
semampunya tentang kesehatan dan<br />
bisnis dilihat dari fungsi spiritual<br />
intuitif imaginatif (otak kanan ) dan<br />
dari fungsi evaluative spekulatif (<br />
otak kiri ) untuk orang-orang yang<br />
butuh konsultasi spiritual baik pribadi<br />
maupun di kantor-kantor pemerintah.<br />
“Perjalanan hidup bergulir berjalan<br />
terus, anak anak perlu biaya lebih untuk<br />
sekolah dan kehidupan, sedangkan<br />
sebagai pendeta adalah mengutamakan<br />
pelayanan. Di kondisi lain sering<br />
menuntun umat untuk memperbaiki pola<br />
kesehatan dan keluarga serta bisnisnya,<br />
maka mulai terlintas untuk membuat<br />
badan usaha yang resmi. Tahun 2008<br />
akhir perusahaan dirintis hingga pada<br />
tanggal 15 januari 2009 akte pendirian<br />
PT Pasuphati Alam Semesta terwujud.<br />
Pada awal tahun 2009, putri sulung saya<br />
waktu itu usia 13 tahun lebih, yang kini<br />
mungkin kalau hidup telah SMA kelas<br />
III, mengalami gangguan kesehatan.<br />
Saya berjuang dari kegiatan<br />
supranatural, untuk terus bangkit dari<br />
kepasrahan dan keputus-asaan. “Nyaris<br />
saja saya pasrah, tapi keluarga dan<br />
saudara, bahkan orangtua<br />
menyemangati saya untuk terus tidak<br />
menyerah dalam mengatasi<br />
problematika kehidupan, khususnya<br />
dalam mengobati putri saya yang<br />
sedang sakit parah, “kata Ida bercerita.<br />
Putri sulungnya koma, dan perlu di bawa<br />
ke rumah sakit untuk dioperasi pada 4<br />
agustus 2009. Operasi pertama tumor<br />
otak berjalan sukses, putri sulung bisa<br />
sadar tapi efeknya mengalami<br />
ketidakseimbangan fungsi ingatan<br />
otaknya, saya kira sudah usai tetapi<br />
dokter menyampaikan harus operasi total<br />
lagi. Operasi pun dilakukan untuk<br />
kedua kalinya pada 10 agustus 2009,<br />
itulah saat terakhir kami bisa saling<br />
pandang. Karena saat selesai operasi<br />
justru putri saya tidak sadarkan diri.<br />
Beberapa hari kemudian yaitu 15<br />
agustus 2009 putri saya tersadar sesaat<br />
( bertepatan dengan hari tumpek<br />
landep, hari weton saya sekaligus ritual<br />
di tempat suci saya di Griya ) tapi<br />
matanya tidak dapat melihat walau<br />
terbuka, hingga esok paginya koma lagi.<br />
Ternyata pada hari sabtu 29 agustus<br />
2009 pagi pagi saya dipanggil tenaga<br />
medis diruang ICU, saya dengan jelas<br />
melihat putri sulung saya berhenti<br />
bernapas.<br />
Walau saya bukan orang cengeng tapi<br />
111