07.09.2016 Views

Contoh Buku PROFIL TOP INDONESIA

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kisah Perjuangan Pribadi Sukses Menggapai Mimpi<br />

Di antara suster- suster tersebut ada<br />

tiga suster yang mempunyai ijazah<br />

perawat, yaitu Sr. Raymunda, Suster<br />

Alacoque, Sr. Wilhelmina sedangkan<br />

Sr. Chatarin dan Sr. Caecilia bukan<br />

perawat . Di tanah misi Sr. Chatarin<br />

bertugas di kamar cuci dan Sr. Caecilia<br />

bertugas di dapur. Percaya akan<br />

penyertaan Allah dan akan pemenuhan<br />

janjiNya inilah yang memampukan<br />

mereka pergi ke tempat baru, memulai<br />

sesuatu yang baru demi ketaatannya,<br />

kepercayaannya, dan kecintaannya<br />

pada Allah. Pada tanggal 1 Juni 1926,<br />

Mereka berangkat bersama dengan<br />

seorang misionaris SCJ yang bernama<br />

Pastor Henricus Hermelink. Hari Jumat<br />

tanggal 09 Juli 1926 pukul 05.00<br />

mereka sampai di pelabuhan Boom<br />

Baru. Motto “ Charitas Christi Urget<br />

Nos” Kasih Kristus yang<br />

menggerakan mereka” menjadi roh<br />

atau semangat yang mendayai hidup<br />

karya perutusannya. Kelima suster<br />

tersebut memulai karyanya di Indonesia<br />

tepatnya di wilayah misi kota<br />

Palembang, Jalan Jendral Sudirman<br />

1054. Rumah sakit yang dikelolah<br />

suster- suster adalah rumah sakit yang<br />

menampung 14-16 pasien khusus orang<br />

Eropa. Tahun 1927, kelima<br />

suster memperluas rumah sakit dengan<br />

membangun kamar-kamar baru supaya<br />

dapat menampung para pasien<br />

pribumi, orang-orang Tionghoa, Arab,<br />

India, dan Jepang yang tinggal di<br />

Palembang. Akhir tahun 1927 telah<br />

tersedia ruang rawat inap yang terdiri<br />

dari 17 tempat tidur untuk orang<br />

dewasa yang berasal dari Eropa, 20<br />

tempat tidur untuk orang dewasa<br />

pribumi dan Tionghoa. Untuk anakanak<br />

Eropa ada 7 tempat tidur. Dan 3<br />

tempat tidur untuk anak anak pribumi.<br />

Untuk memberikan pelayanan<br />

yang lebih luas mereka mencari jalan<br />

lain, yaitu dengan mengadakan<br />

kunjungan rumah. Setiap hari 2 orang<br />

suster keluar masuk lorong keliling kota<br />

Palembang. Dengan perkembangan<br />

yang ada, dirasakan kurangnya tenaga,<br />

maka Kongregasi Charitas di<br />

Roosendal kembali mengirim tenaga<br />

para susternya untuk membantu, yakni<br />

di tahun 1927 dikirimlah Sr. Borgia;<br />

tahun 1928 dikirimlah Sr. Alexandra;<br />

tahun 1929 dikirimlah Sr. Pasedia, Sr.<br />

Agnesia, Sr. Barbara dan Sr. Servatia;<br />

tahun 1930 dikirimlah Sr. Hilaria; tahun<br />

1932 dikirimlah Sr. Brigitte (Perawat),<br />

dan di tahun 1934, dikirimlah Sr.<br />

Rheynilda (Bidan) dan Sr. Benigna<br />

(Perawat).<br />

Pada tahun 1937 dimulai<br />

peletakan batu pertama, tanggal 18<br />

Januari 1938 dilaksanakan peresmian<br />

pembukaan Rumah Sakit RK. Charitas<br />

79

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!