You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
42<br />
DISCOVER - HERITAGE<br />
Batam<br />
Teks & Foto: KARINA AYU BUDIANI<br />
PERNAHKAH ANDA MENDENGAR TENTANG KAMP PENGUNGSI VIETNAM DI INDONESIA?<br />
JIKA PERNAH MAKA MUNGKIN ADA TAHU LOKASINYA DI PULAU BATAM. PULAU YANG<br />
SECARA GEOGRAFIS BERDEKATAN DENGAN NEGARA SINGAPURA INI PERNAH MENJADI SAKSI<br />
PERJUANGAN ORANG VIETNAM YANG MENGUNGSI AKIBAT PERANG.<br />
pULAU GALANG, inilah nama tempat pengungsian<br />
warga Negara Vietnam di Batam. Kini, tempat<br />
pengungsian tersebut berubah menjadi lokasi<br />
wisata yang menyimpan jejak-jejak para pengungsi dari<br />
Vietnam. Kawasan ini terdiri dari beberapa lokasi mulai dari<br />
gereja, kapal bekas pengungsi, komplek makam, bangunan<br />
tempat tinggal dan penjara, serta museum mini.<br />
Sayangnya beberapa dari beberapa bekas fasilitas pengungsi<br />
Vietnam di Pulau Galang yang selama bertahun-tahun<br />
disediakan oleh pemerintah Indonesia kurang terperhatikan<br />
kondisinya. Namun, wisatawan masih bisa kilas balik kehidupan<br />
para pengungsi tersebut dengan melihat foto-foto, alat-alat<br />
rumah tangga, maupun benda-benda elektronik lama yang<br />
digunakan para pengungsi. Bahkan nama-nama pengungsi<br />
masih bisa dilihat di dalam museum mini di Pulau Galang.<br />
Berseberangan dengan museum adalah bangunan bekas<br />
tempat tinggal penjara. Bangunan berlantai dua ini masih dalam<br />
kondisi cukup baik dengan dinding luar bercat cokelat dan putih.<br />
Bangunan yang tampak sederhana ini dilengkapi dengan<br />
papan informasi di bagian depan tentang sejarah dan<br />
fungsi bangunan.<br />
Dua objek lain yang berdekatan dengan museum adalah<br />
kapal bekas pengungsi dan komplek makam. Selama<br />
berbulan-bulan, para pengungsi dari Vietnam terombangambing<br />
di lautan China Selatan dengan menggunakan<br />
kapal tersebut hingga beberapa yang selamat berhasil<br />
mencapai daratan di Pulau Galang.<br />
Bermukim selama bertahun-tahun akibat perang tahun<br />
1955-1975, para pengungsi melanjutkan hidup mereka<br />
bahkan ada yang hingga meninggal dan dimakamkan di<br />
komplek pemakaman yang lokasinya masih di dalam area<br />
Kamp Pengungsi Vietnam Pulau Galang. Nisan-nisan<br />
makam yang bercat putih dan bertuliskan nama-nama<br />
Vietnam ini seakan membuktikan bahwa dimanapun tanah<br />
air kita, hanya rahasia Tuhan yang bisa menjawab dimana<br />
raga kita akan bersemayam.<br />
EDISI 70 | DESEMBER 2016 |