You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
48<br />
DISCOVER - CITY<br />
Bangli<br />
Teks & Foto: DIAN TRIASARI<br />
TERTATA RAPI DAN INDAH, ITULAH CERMINAN DARI RUMAH-RUMAH YANG ADA DI DESA<br />
ADAT PENGLIPURAN, KABUPATEN BANGLI, BALI. KEHIDUPAN RUKUN ANTAR WARGANYA MENJADI<br />
PESONA TERSENDIRI DARI DESA YANG MENGANUT FALSAFAH TRI HITA KARANA.<br />
kATA ‘PENGLIPURAN sendiri mengandung<br />
arti tempat suci dari kata ‘pengeling’ dan<br />
‘pura’, yang ditujukan untuk mengenang<br />
para leluhurnya. Mengingat hal tersebut, di<br />
setiap rumah warga Desa Penglipuran, dibangun<br />
dengan bagian depan adalah pura keluarga yang<br />
dipergunakan untuk sembahyang sehari-hari dan<br />
menaruh sesaji.<br />
Menurut informasi yang didapat, Desa Penglipuran<br />
dihuni sekitar 700 warga asli yang sudah berada di<br />
sini sejak nenek moyang mereka mendiami pada abad<br />
ke-18. Sumber penghidupan dari hasil panen berupa<br />
sawah dan berkebun atau bercocok-tanam, yang<br />
hasilnya dijual di pasar luar desa dan sebagian sebagai<br />
sumber pangan sehari-hari.<br />
Kepercayaan menjaga apa yang ada di dalam<br />
desa merupakan hal yang sakral bagi seluruh<br />
masyarakat. Seperti hutan bambu di bagian<br />
belakang Pura desa yang sangat dilindungi. Setiap<br />
warga yang ingin mengambilnya tidak boleh<br />
sembarangan, tetapi harus izin terlebih dahulu<br />
kepada ketua adat.<br />
Masyarakat desa juga masih menjunjung teguh<br />
nilai-nilai adat yang telah ada sejak jaman nenek<br />
moyang mereka. Salah satunya yaitu melarang<br />
kaum pria melakukan poligami atau menikah<br />
untuk yang kedua kalinya. Di sini terdapat ‘Karang<br />
Memadu’, sebuah area berupa tanah kosong sebagai<br />
tempat hukuman suami yang berpoligami.<br />
Kepercayaan tersebut masih dilakukan hingga kini,<br />
sehingga menjadi setia merupakan hal wajib bagi<br />
kaum pria yang telah menjadi suami untuk warga<br />
Desa Penglipuran. Kehidupan mereka menjadi<br />
rukun satu sama lain, kebersamaan mereka terjaga<br />
sampai kakek-nenek.<br />
EDISI 70 | DESEMBER 2016 |