Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
98<br />
ART & CULTURE<br />
A<br />
B<br />
Wayang Wahyu:<br />
Asimilasi Budaya dan Religi<br />
Teks & Foto: DIMAS PARIKESIT<br />
WAYANG MERUPAKAN SALAH SATU SENI<br />
PERTUNJUKAN TRADISIONAL ASLI INDONESIA<br />
YANG DIKENAL HINGGA PENJURU DUNIA.<br />
KESENIAN HASIL AKULTURASI BUDAYA JAWA<br />
DAN HINDU INI MEMILIKI BANYAK JENIS DAN<br />
SELALU DISERTAI PESAN TERKAIT KEHIDUPAN.<br />
SALAH SATUNYA ADALAH WAYANG WAHYU YANG<br />
MELEBURKAN UNSUR BUDAYA DAN RELIGI.<br />
wAYANG DIGUNAKAN sebagai salah satu<br />
media penyebaran agama pada zaman<br />
dahulu. Sunan Kalijaga menggunakan<br />
pertunjukan kesenian Wayang sebagai media untuk<br />
menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Tak hanya<br />
itu, ada pula Wayang Wahyu yang diciptakan oleh<br />
Pastur D. Adisoedjono MSF pada tahun 1957 sebagai<br />
media penyebaran agama Katolik di Jawa. Hanya saja<br />
saat itu pementasannya masih menggunakan tokohtokoh<br />
Wayang Purwa.<br />
Pada tahun 1960 diperkenalkanlah wujud baru Wayang<br />
Wahyu yang memiliki bentuk manusia sehingga tidak<br />
lagi berwujud Wayang Purwa. Kisah cerita yang diambil<br />
berdasarkan pada Alkitab Perjanjian Lama yang<br />
menceritakan kisah-kisah zaman para nabi hingga ceritacerita<br />
dalam Perjanjian Baru. Kisah-kisah yang diambil<br />
adalah kisah yang memiliki fungsi untuk pendidikan umat<br />
Nasrani pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.<br />
Dahulu, Wayang Wahyu dimainkan oleh Pastur gereja<br />
Katolik dan hanya dilingkungan gereja saja. Namun<br />
kini, di Dusun Kanutan, Bambanglipuro, Kabupaten<br />
Bantul, Yogyakarta terdapat sejumlah anak-anak yang<br />
mahir memainkan Wayang Wahyu dengan berbagai<br />
cerita. Hal ini diprakarsai oleh Trias Indra Setiawan yang<br />
tergabung dalam Paguyuban Wayang Wahyu Bhuana Alit.<br />
Keterlibatan anak-anak dalam pagelaran Wayang Wahyu<br />
tidak hanya sebatas mereka yang beragama Katolik<br />
tetapi juga terbuka untuk pemeluk agama lain.<br />
EDISI 70 | DESEMBER 2016 |