You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
64<br />
JOURNEY<br />
Menjelang sore, saya menghabiskan<br />
waktu di Pantai Sulamadaha. Sulamadaha<br />
adalah pantai yang paling terkenal di<br />
Ternate. Tidak hanya di Indonesia, namun<br />
pantai ini juga sudah diketahui oleh warga<br />
mancanegara. Dengan berjalan kaki sekitar<br />
10 menit menyusuri jalan yang sudah di<br />
beton, kita akan sampai di sebuah pantai<br />
yang luar biasa indah. Kawasan pantai<br />
dengan pasir berwarna hitam, serta<br />
kejernihan airnya yang terkenal sebening<br />
kaca. Batuan karang berwarna dapat jelas<br />
terlihat dari atas permukaan air tanpa<br />
harus menyelam ke dalamnya.<br />
PULAU TIDORE<br />
Apabila Ternate adalah pulau yang dilengkapi<br />
dengan denyut aktivitas pemerintahan dan<br />
niaga, maka berbeda pada pulau di dekatnya,<br />
Tidore. Pulau ini lebih besar dari Ternate<br />
namun tampak kontras karena masih<br />
terbilang sepi dan begitu tenteram.<br />
Hari kedua saya habiskan mengunjungi<br />
Pulau Tidore. Perjalanan hanya memakan<br />
waktu sekitar 30 menit menggunakan<br />
speedboat dari Pelabuhan Bastiong,<br />
Ternate. Di pulau ini juga terdapat<br />
Kesultanan Tidore, namun karena<br />
sedang mengalami renovasi, saya tidak<br />
diperkenankan untuk masuk ke dalam<br />
istana Kesultanan Tidore. Objek wisata<br />
terkenal lainnya di Pulau ini masih<br />
berupa benteng-benteng peninggalan<br />
bangsa Spanyol, yaitu Benteng Tahula dan<br />
Benteng Tore. Benteng tersebut hanya<br />
berupa sisa-sisa batu dan reruntuhan,<br />
tetapi dari luar (pantai) terlihat jelas<br />
bentuk benteng yang luas dan gagah.<br />
SISI LAIN PULAU TERNATE<br />
Cuaca mendung gerimis yang tidak<br />
mendukung menyambut saya di hari<br />
terakhir perjalanan saya di Pulau<br />
Ternate.<br />
CI<br />
CJ<br />
KC<br />
LC<br />
EDISI 70 | DESEMBER 2016 |