16.01.2017 Views

Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia

Pada tulisan ini, penulis berusaha mengkaji pendidikan kewarganegaraan di Australia melalui enam pokok kajian, yaitu: a) tujuan kurikulum, organisasi, dan struktur, b) pendekatan pembelajaran, c) spesialisasi dan pelatihan guru, d) penggunaan buku teks, e) pengaturan penilaian, f) perkembangan pendidikan kewarganegaraan saat ini dan pengembangannya di masa mendatang.

Pada tulisan ini, penulis berusaha mengkaji pendidikan kewarganegaraan di Australia melalui enam pokok kajian, yaitu: a) tujuan kurikulum, organisasi, dan struktur, b) pendekatan pembelajaran, c) spesialisasi dan pelatihan guru, d) penggunaan buku teks, e) pengaturan penilaian, f) perkembangan pendidikan kewarganegaraan saat ini dan pengembangannya di masa mendatang.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kebebasan ekonomi, perlindungan kebebasan sipil, dan hak-hak politik (Marsh,<br />

2010: 40-41).<br />

<strong>Australia</strong> adalah negara monarki konstitusional dengan pembagian<br />

kekuasaan federatif. Pemerintah <strong>Australia</strong> menganut sistem parlementer dengan<br />

Ratu Elizabeth II sebagai puncak kepemimpinannya. Peran Ratu Elizabeth II<br />

sebagai Ratu <strong>Australia</strong> merupakan suatu peran yang berbeda dengan<br />

kedudukannya sebagai ratu bagi negara-negara persemakmuran lainnya. Ratu<br />

menetap <strong>di</strong> Britania Raya, dan <strong>di</strong>a <strong>di</strong>wakili oleh utusan yang menetap <strong>di</strong> <strong>Australia</strong><br />

(Gubernur Jenderal pada level federal dan oleh Gubernur pada level negara<br />

bagian), yang menurut konvensi bertindak menurut nasihat menteri-menterinya.<br />

Otoritas eksekutif tertinggi berada pada Konstitusi <strong>Australia</strong>, tetapi kekuasaan<br />

untuk menjalankan pemerintahan <strong>di</strong>serahkan kepada Gubernur Jenderal<br />

(Department of Immigration and Citizenship, 2007: 22-23).<br />

Terdapat tiga cabang pemerintahan <strong>di</strong> <strong>Australia</strong> yaitu:<br />

1. Legislatif: Parlemen <strong>Australia</strong> yang ter<strong>di</strong>ri dari Gubernur-Jenderal, Senat,<br />

dan Dewan Perwakilan.<br />

2. Eksekutif: Dewan Eksekutif Federal; praktisnya adalah Gubernur-<br />

Jenderal yang <strong>di</strong>nasihati oleh Perdana Menteri, dan Menteri-Menteri<br />

Negara.<br />

3. Yu<strong>di</strong>katif: Mahkamah Agung <strong>Australia</strong>, dan penga<strong>di</strong>lan-penga<strong>di</strong>lan<br />

federal lainnya, yang para hakimnya <strong>di</strong>angkat oleh Gubernur-Jenderal<br />

berdasarkan nasihat Dewan (Department of Immigration and Citizenship,<br />

2007: 24).<br />

<strong>Australia</strong> mempunyai parlemen yang bikameral, masing-masing<br />

kamarnya adalah Senat, dan Dewan Perwakilan Rakyat. Di dalam Senat (majelis<br />

tinggi), terdapat 76 senator: yakni dari enam negara bagian masing-masing<br />

<strong>di</strong>kirimkan 12 wakil, sedangkan dari dua teritorial masing-masing <strong>di</strong>kirimkan<br />

dua wakil. DPR (majelis rendah) ter<strong>di</strong>ri dari 150 anggota yang <strong>di</strong>pilih dari 150<br />

elektorat, artinya dari satu elektorat <strong>di</strong>kirim hanya satu wakil. Elektorat (atau<br />

<strong>di</strong>sebut juga kursi) <strong>di</strong>alokasikan ke negara-negara bagian menurut basis populasi,<br />

dengan ketentuan tiap-tiap negara bagian asli <strong>di</strong>beri jaminan untuk memperoleh<br />

minimal lima kursi. Pemilihan untuk masing-masing kamar biasanya<br />

<strong>di</strong>selenggarakan setiap tiga tahun sekali secara serempak, para senator memiliki<br />

masa jabatan yang tumpang tin<strong>di</strong>h selama enam tahun, kecuali yang berasal dari<br />

teritorial, yang masa jabatannya tidak <strong>di</strong>tetapkan tetapi terikat dengan daur<br />

pemilihan majelis rendah; dengan demikian hanya 40 dari 76 kursi <strong>di</strong> Senat<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!