Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Pada tulisan ini, penulis berusaha mengkaji pendidikan kewarganegaraan di Australia melalui enam pokok kajian, yaitu: a) tujuan kurikulum, organisasi, dan struktur, b) pendekatan pembelajaran, c) spesialisasi dan pelatihan guru, d) penggunaan buku teks, e) pengaturan penilaian, f) perkembangan pendidikan kewarganegaraan saat ini dan pengembangannya di masa mendatang.
Pada tulisan ini, penulis berusaha mengkaji pendidikan kewarganegaraan di Australia melalui enam pokok kajian, yaitu: a) tujuan kurikulum, organisasi, dan struktur, b) pendekatan pembelajaran, c) spesialisasi dan pelatihan guru, d) penggunaan buku teks, e) pengaturan penilaian, f) perkembangan pendidikan kewarganegaraan saat ini dan pengembangannya di masa mendatang.
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
A. Kesimpulan<br />
BAB III<br />
KESIMPULAN<br />
Perlu adanya kerangka pendekatan yang lebih luas dalam pengembangan<br />
kajian kewarganegaraan dan pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan kewarganegaraan. Kerangka tersebut<br />
bisa <strong>di</strong>lihat pada tabel 3.<br />
Tabel 3. Kerangka Pendekatan yang Lebih Luas untuk <strong>Kajian</strong> <strong>Kewarganegaraan</strong><br />
dan <strong>Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan</strong> <strong>Kewarganegaraan</strong><br />
Rasionalisasi Deskripsi Implikasi terhadap CCE<br />
Kon<strong>di</strong>si geo-politik baru<br />
menyorot ketidakpastian<br />
lingkungan global<br />
Kurangnya pengetahuan<br />
masyarakat dapat<br />
menempatkan demokrasi<br />
dalam bahaya<br />
Megatrends dalam<br />
bidang kewarganegaraan<br />
menentukan siapa yang<br />
<strong>di</strong>maksud dengan warga<br />
Negara <strong>Australia</strong> dan<br />
memiliki implikasi<br />
mendasar bagi lanskap<br />
sosial <strong>Australia</strong><br />
Konflik global telah<br />
meningkat dalam<br />
beberapa tahun terakhir.<br />
Meskipun <strong>Australia</strong><br />
terisolasi secara<br />
geografis, warga tetap<br />
akan terpengaruh oleh<br />
meningkatnya jumlah<br />
peristiwa kekerasan dan<br />
kegiatan <strong>di</strong> mana mereka<br />
tidak memiliki kontrol<br />
atasnya.<br />
Masyarakat pada<br />
umumnya, dan generasi<br />
muda pada khususnya,<br />
terbatas pemahamannya<br />
tentang struktur formal<br />
pemerintah dan aturan<br />
konstitusional <strong>Australia</strong><br />
Dalam isu-isu <strong>Australia</strong><br />
seperti<br />
multiculturalimse,<br />
rekonsiliasi dengan<br />
penduduk asli <strong>Australia</strong>,<br />
peran perempuan dalam<br />
masyarakat <strong>Australia</strong>,<br />
perdebatan<br />
konstitusional tentang<br />
isu pen<strong>di</strong>rian republic<br />
<strong>Australia</strong> masalah<br />
imigrasi, kaitannya<br />
dengan "imigran gelap"<br />
yang telah menimbulkan<br />
masalah sosial dan<br />
Perspektif global harus<br />
menja<strong>di</strong> pusat kajian<br />
kewarganegaraan dan<br />
pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan<br />
kewarganegaraan.<br />
Kontribusi <strong>Australia</strong><br />
terhadap isu-isu global<br />
seperti perlindungan<br />
lingkungan, perdamaian,<br />
dan kebutuhan kea<strong>di</strong>lan<br />
sosial harus <strong>di</strong>pantau<br />
secara berkala.<br />
Jika Negara bermaksud<br />
menciptakan warga<br />
negara yang demokratis,<br />
maka warga harus<br />
memahami struktur<br />
dasar dan fungsi negara.<br />
“Knowledge buil<strong>di</strong>ng”<br />
proses ini dapat<br />
<strong>di</strong>kaitkan dengan<br />
keterlibatan sipil dan<br />
berbagai tindakan untuk<br />
memastikan relevansinya<br />
<strong>Kewarganegaraan</strong> dan<br />
pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan<br />
kewarganegaraan harus<br />
responsive terhadap isiisu<br />
fundamental yang<br />
mendefinisikan nilainilai<br />
Negara <strong>Australia</strong>,<br />
walaupun isu-isu<br />
tersebut merupakan isuisu<br />
kontroversional.<br />
Beberapa isu mengkin<br />
memiliki kaitan dengan<br />
sejarah namun beberapa<br />
<strong>di</strong>antaranya merupakan<br />
imbas dari kebijakan<br />
22
Change language