Sebuah Kajian Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan di Australia
Pada tulisan ini, penulis berusaha mengkaji pendidikan kewarganegaraan di Australia melalui enam pokok kajian, yaitu: a) tujuan kurikulum, organisasi, dan struktur, b) pendekatan pembelajaran, c) spesialisasi dan pelatihan guru, d) penggunaan buku teks, e) pengaturan penilaian, f) perkembangan pendidikan kewarganegaraan saat ini dan pengembangannya di masa mendatang.
Pada tulisan ini, penulis berusaha mengkaji pendidikan kewarganegaraan di Australia melalui enam pokok kajian, yaitu: a) tujuan kurikulum, organisasi, dan struktur, b) pendekatan pembelajaran, c) spesialisasi dan pelatihan guru, d) penggunaan buku teks, e) pengaturan penilaian, f) perkembangan pendidikan kewarganegaraan saat ini dan pengembangannya di masa mendatang.
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
untuk menerima tanggung jawab atas tindakan mereka sen<strong>di</strong>ri.<br />
Pada rentang tahun 1997-2004, <strong>Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan</strong> <strong>Kewarganegaraan</strong> telah<br />
<strong>di</strong>laksanakan dengan merujuk dan mengadopsi Program Discovery Democracy.<br />
Proyek ini mendapatkan sokongan dana dari pemerintah sebesar $32 juta,<br />
namun pada kenyataannya, program ini tidak cukup popular <strong>di</strong> kawasan negara<br />
bagian (Kennedy, 2008: 186).<br />
Hal ini bisa <strong>di</strong>lihat dari fakta <strong>di</strong> lapangan, seperti misalnya <strong>di</strong> New South<br />
Wales, CCE <strong>di</strong>masukkan dalam ranah pembahasan mata pelajaran Geografi dan<br />
Sejarah dengan fokus pembahasan pada stu<strong>di</strong> sosial dan institusi politik. Atau <strong>di</strong><br />
Queensland, <strong>di</strong>mana pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan kewarganegaraan terintegrasi dalam Stu<strong>di</strong><br />
Sosial dan Lingkungan dengan lingkup institusi publik, isu-isu lingkungan,<br />
proses alam dan sosial, serta pemeliharaan lingkungan (Kennedy, 2008: 186-<br />
187).<br />
Namun pada Negara Bagian Victoria, CCE menja<strong>di</strong> prioritas kurikulum.<br />
Ranah pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan kewarganegaraan <strong>di</strong> Victoria sejalan dengan arah kebijakan<br />
yang tertuang dalam Discovery Democracy yaitu menciptakan siswa yang aktif,<br />
memiliki informasi, pemahaman, dan apresiasi terhadap sistem pemerintahan,<br />
kehidupan kewarganegaraan, serta sejarah negara <strong>Australia</strong>. Kurikulum <strong>di</strong><br />
Victoria juga menuntut pemahaman nilai serta kesadaran akan hak dan tanggung<br />
jawab (Kennedy, 2008: 186-187).<br />
4. Praktek dan Konten <strong>Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan</strong> <strong>Kewarganegaraan</strong><br />
Konten dari pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan formal kewarganegaraan <strong>di</strong> <strong>Australia</strong> merujuk<br />
pada ketentuan Ministerial Council on Education, Employment, Training, and<br />
Youth Affair (2003) yaitu meliputi:<br />
a. Warisan demokrasi <strong>Australia</strong>, sistem pemerintahan dan hukum negara<br />
b. Identitas Nasional <strong>Australia</strong> dari masa ke masa, keragaman budaya, serta<br />
kepaduan sosial.<br />
c. Kemampuan, nilai-nilai, serta partisipasi aktif dalam kehidupan<br />
kewarganegaraan<br />
Sedangkan penilaian Civics dan Citizenship meliputi dua domain<br />
penilaian yaitu: pengetahuan dan pemahaman akan institusi kewargaan dan<br />
prosesnya (knowledge and understan<strong>di</strong>ng of civic institution & processes) serta<br />
watak dan kemampuan in<strong>di</strong>vidu untuk berpartisipasi (<strong>di</strong>sposition and skills for<br />
participation).<br />
15
Change language