04.05.2020 Views

9.-PENDIDIKAN-KEWARGANEGARAAN-1.1

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

menjelaskan pentingnya masalah. Kegiatan ini dijadikan ajang untuk

mempromosikan agar masalah dipiliholeh kelas.

c. Dosen memimpin musyawarah agar kelas dapat memilih satu

masalah sebagai bahan kajian kelas. Namun jika proses musyawarah

tidak kunjung menghasilkan keputusan, misalnya karena masingmasing

kelompok kecil bersikukuh untuk mengangkat masalah

pilihannya masing-masing, keputusan dapat diambil melalui suara

terbanyak (voting).

Proses pengambilan putusan melalui suara terbanyak dapat dilakukan dua

tahap. Tahap pertama setiap mahasiswa memilih tiga masalah yang

mereka anggap paling penting untuk dijadikan bahan kajian kelas. Tahap

ini dapat dilakukan dengan cara pemilihan terbuka, misalnya setiap

mahasiswa memberi tanda tally pada daftar masalah yang sudah ditulis

pada papan tulis di depan kelas. Tahap kedua setiap mahasiswa diminta

memilih satu masalah yang dinilai paling penting untuk dijadikan bahan

kajian kelas dari tiga pilihan yang tersedia. Pemilihan tahap kedua dapat

dilakukan secara tertutup, misalnya setiap mahasiswa menuliskan

pilihannya pada secarik kertas kemudian dilipat dan diberikan kepada

dosen. Agar memberikan pengalaman lebih bagi mahasiswa dalam

penyelenggaraan pemilihan, dosen dapat saja membentuk semacam

panitia, misalnya ada yang ditunjuk sebagai ketua, sekretaris, dan seorang

saksi untuk keperluan penghitungan suara nanti.

Kita akan membuat contoh untuk lebih memahami langkah kedua ini.

Misalnya pada langkah awal pembelajaran kelas telah dibagi ke dalam

sepuluh kelompok kecil. Sehingga setelah kelompok kecil itu bekerja

menimbang-nimbang dan memilih masalah, maka akan terkumpul

sepuluh masalah yang disampaikan pada forum kelas. Selanjutnya

dibuatlah daftar masalah di papan tulis seperti contoh berikut.

Daftar masalah yang diusulkan kelas yang berkenaan dengan sikap dan

perilaku yang tidak berkarakter.

(1) Perilaku yang tidak bijak.

(2) Ketidakadilan.

(3) Tidak ulet.

(4) Tidak mampu mengendalikan diri.

(5) Tidak memiliki rasa cinta.

283

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!