teknik perkayuan jilid 2 smk - Jogjabelajar
teknik perkayuan jilid 2 smk - Jogjabelajar
teknik perkayuan jilid 2 smk - Jogjabelajar
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
3.2.3. Pewarna Politur<br />
Warna yang dipakai dalam pekerjaan politur ada dua macam, yang<br />
pertama larut dalam air dan lainnya larut dalam pelarut non-air misalnya<br />
alkohol, thinner, afdunner, dan minyak.<br />
Pewarna larut air yang dipakai dalam politur, misalnya naphtol, teres<br />
(pewarna makanan), dan tepung pigmen misalnya jelaga (carbon lamp)<br />
untuk warna hitam, oker untuk warna kuning kecoklatan, daocu untuk<br />
warna merah maroon, dan banyak lainnya. Pewarna yang larut minyak<br />
atau solvent, misalnya tepung cat dan dengan berbagai warnanya.<br />
Demikian pula migrosin yang berwarna merah, malachite yang berwarna<br />
hijau, serta bahan dyestuff berbahan aniline yang dijual dalam bentuk<br />
cairan. Bahan pewarna pigmen pada umumnya menutup serat sehingga<br />
hasil pewarnaan politur kedap warna, dan pola serat kayu tidak kelihatan<br />
lagi. Adapun pewarna aniline atau pewarna tanpa endapan<br />
memungkinkan hasil politurannya menampilkan serat kayu asli walau<br />
berwarna sehingga akan kelihatan lebih indah.<br />
3.3. Alat Perlengkapan Politur<br />
Gb. 10.5: Alat Perlengkapan<br />
Politur<br />
Gb. 10.6: Memilih Kuas<br />
Alat – alat yang lazim dipakai<br />
untuk melapisi dan mengoleskan<br />
politur, yaitu kaos perca dan kuas<br />
lebar serta kaleng kosong untuk<br />
mencampur selak dengan spiritus<br />
pelarutnya.<br />
Kita pilih kuas yang berbulu halus<br />
dan lembut, supaya kuas itu tidak<br />
meninggalkan garis bekas kuas.<br />
Kuas yang baik ujung bulunya<br />
bercabang dua atau tiga.<br />
325