29.12.2012 Views

teknik perkayuan jilid 2 smk - Jogjabelajar

teknik perkayuan jilid 2 smk - Jogjabelajar

teknik perkayuan jilid 2 smk - Jogjabelajar

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

tepung pigmen yang sesuai dengan warna kayu dan aduk hingga<br />

campuran homogen betul, kemudian dinginkan. Setelah itu, dempulkan<br />

hasil itu pada cacat lubang bidang politur dengan kape atau sekerap<br />

hingga padat menutup lubang yang rusak. Melalui tahap pengaosan<br />

politur berulang-ulang, maka kerataan permukaan dempul serta<br />

kekilapannya akan sama dengan bidang politur di sekitarnya.<br />

Pengolesan lapisan politur pada permukaan dengan kaos perca<br />

merupakan proses tahap berikutnya. Keuntungan penggunaan kaos pada<br />

tahap ini, yaitu bekas garis-garis usapan politur seperti pada pemakaian<br />

kuas, tidak tampak. Sudut tumpul kaos perca yang digulung padat, tidak<br />

memutus pelapisan dari bidang polituran, hingga bekasnya halus.<br />

Kaos perca untuk pengaosan ini dilipat sepadat mungkin; kemudian<br />

oleskan secara berputar beberapa kali hingga terdapat pelapisan yang<br />

menutup. Untuk meratakan beberapa garis bekas putaran, usap dan<br />

oleskan politur berulang-ulang searah serat kayu dengan sedikit lebih<br />

ditekan. Yang perlu diperhatikan dalam pengaosan dengan kain kaos<br />

perca ini yaitu pemerasan kaos harus apuh, tidak boleh terlalu basah,<br />

lembab-lembab saja. Lipatan kaos, setelah dicelupkan ke kaleng tempat<br />

politur, diperas kuat-kuat sampai tidak menetes. Pengaosan dengan kaos<br />

sangat basah bisa melunakkan kembali lapisan sebelumnya. Lapisan itu<br />

akan terkelupas mentah (botak), kelihatan kayunya. Cacat ini sangat sulit<br />

diperbaiki. Areal yang terkelupas hanya kecil, maka perbaikannya harus<br />

dilakukan secara khusus pada tempat yang terkelupas itu. Baru setelah<br />

hasil perbaikan itu sama dengan bidang sekitarnya, pemolituran boleh<br />

diperlakukan menyeluruh sampai rata.<br />

Pada tahap yang kelima dilakukan pengamplasan secara basah<br />

dengan amplas nomor 180 – 240, yang tahan terhadap air.<br />

Pengamplasan dilakukan apabila penampilan bidang politur sudah<br />

menutup 50%. Permukaan yang sudah mengkilap cukup tebal, namun<br />

pori-pori masih belum tertutup semua. Bagi pemula, langkah kelima ini<br />

sangat sulit diterima karena lapisan yang sudah mengkilap harus<br />

dikurangi dan diratakan dengan amplas. Pengamplasannya basah<br />

dengan air ini sangat penting karena akan meratakan bekas usapan putar<br />

pada tahap keempat. Demikian pula dikurangi lapisan politur yang terlalu<br />

tebal di beberapa tempat, karena pada bidang yang sama masih ada<br />

pori-pori yang belum tertutup. Dengan pengamplasan basah, jarak politur<br />

yang sudah tebal dengan bidang politur yang masih berpori dapat<br />

dikurangi, hingga proses pemolituran tahap lanjutnya menjadi rata tipis<br />

namun porinya tertutup. Keuntungan pengamplasan basah dengan<br />

amplas duko yang tahan air adalah lapisan politur mudah diamplas dan<br />

tidak menempel pada butir-butir amplas. Amplas lebih tahan lama<br />

dibandingkan dengan pengamplasan kering. Sesudah pengamplasan<br />

basah permukaan menjadi kering sehingga akan tertinggal tepung putih,<br />

329

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!