29.12.2012 Views

teknik perkayuan jilid 2 smk - Jogjabelajar

teknik perkayuan jilid 2 smk - Jogjabelajar

teknik perkayuan jilid 2 smk - Jogjabelajar

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

serbuk amplasan politur, yang menempel di permukaan bidang kerja.<br />

Serbuk ini harus segera dibersihkan. Selanjutnya bisa ke tahap terakhir.<br />

Tahap pemolituran yang terakhir ini adalah pelapisan dengan memakai<br />

kaos seperti tahap-tahap sebelumnya, namun dengan campuran politur<br />

lebih encer. Pelapisannya harus dilakukan secara apuh serta searah<br />

serat, tidak boleh memutar karena akan meninggalkan kesan kurang<br />

halus. Campuran politur akhir ini harus encer. Campuran yang dipakai<br />

untuk pelapisan pendasaran boleh diencerkan dua setengah kalinya, atau<br />

dengan menambahkan spiritus baru sebanyak 150%. Bila kita harus<br />

membuat politur baru, dapat dengan perbandingan selak spiritusnya 1<br />

ons dengan 2,5 liter spiritus. Beberapa tukang tradisional sering menutup<br />

lapisan akhir politur ini dengan campuran lama, yang diendapkan satu<br />

malam, sehingga endapan terpisah dengan spiritus jernihnya. Kemudian,<br />

yang jernih ditiriskan dan diambil sebagai larutan pelapis akhir. Hasilnya<br />

sangat memuaskan. Pengaosan pada tahap akhir ini dilakukan dengan<br />

tekanan, hingga hasilnya padat. Semakin padat lapisan politur dioleskan,<br />

reaksi serat-serat kayu semakin berkurang. Daya hidup serat-serat kayu<br />

pada permukaan terhambat oleh lapisan politur yang semakin padat<br />

melapisi permukaan itu. Serat-serat kayu tidak mungkin berdiri lagi.<br />

dalam pengaosan akhir, selain keapuhan kaos, perlu juga diperhatikan<br />

lagi bahwa kaos tidak terlipat terbalik. Kaos kasar harus di bagian dalam.<br />

Kalau lipatan kaos terbalik, bulu-bulu kaos akan terlepas dan menempel<br />

di permukaan bidang politur serta berakibat buruk. Hasilnya kasar, tidak<br />

mengkilap. Tebal tipisnya lapisan politur juga mempengaruhi bidang<br />

permukaan kayu. Lapisan yang tipis akan lebih hemat, tetapi sering poripori<br />

tidak tertutup sama sekali. Pada lapisan politur yang terlalu tebal,<br />

pori-pori akan tertutup dengan baik, namun penggunaan politur akan<br />

lebih banyak dan boros serta waktunya panjang, lapisan politur yang<br />

ideal adalah tidak terlalu tebal dan juga tidak terlalu tipis. Yang penting<br />

tidak mengubah identitas kayu, namun kayu menjadi lebih indah. Sisi<br />

<strong>teknik</strong> pun mudah dicapai. Apabila serat-serat kayu tidak berdiri lagi, poripori<br />

sudah tertutup rata dan hasilnya mengkilap, dapat dikatakan tahap<br />

ini telah selesai dan pekerjaan memolitur pun usai.<br />

3.4.2. Politur Warna Transparan<br />

Politur warna transparan adalah jenis politur yang memberikan nuansa<br />

warna pada permukaan benda kerja hingga mengubah warna alami<br />

menjadi lebih variatif dan berpola serat indah. Pemilihan jenis warna akan<br />

mempengaruhi tata warna sekitarnya. Oleh sebab itu, para desainer<br />

interior sangat berhati-hati dalam memilih warna politurnya bagi<br />

rancangan warna interiornya. Namun demikian, pemilihan warna juga<br />

sering dilakukan untuk menonjolkan penampilan benda itu sendiri agar<br />

lebih mencolok dari benda-benda sekitarnya, misalnya pigura foto dan<br />

lukisan yang bernilai tinggi, alat-alat musik dan perlengkapan rumah<br />

330

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!