11.01.2013 Views

DISERTASI - Ugm - Universitas Gadjah Mada

DISERTASI - Ugm - Universitas Gadjah Mada

DISERTASI - Ugm - Universitas Gadjah Mada

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Niat menunda untuk adopsi kompor elpiji program konversi ini juga relatif tinggi. Niat<br />

menunda ini sangat dipengaruhi oleh sikap menunda. Sehingga pemerintah seharusnya<br />

menyadari bahwa perlu untuk memperkecil sikap menunda agar niat menunda yang merupakan<br />

proksi perilaku menunda bisa diperkecil. Persepsi risiko ekonomi atau keuangan yang tinggi juga<br />

menyebabkan niat ke arah penundan menjadi tinggi. Sebagian besar masyarakat yang menunda<br />

menyatakan bahwa penggunaan kompor elpiji relatif berharga mahal dan tidak bisa diecer.<br />

Untuk mensukseskan program konversi energi ini sebaiknya pemerintah bisa mengurangi risiko<br />

yang dipersepsikan oleh masyarakat miskin ini. Makin berkurangnya persepsi risiko akan<br />

menurunkan niat menundanya dan produk inovatif akan semakin mudah diadopsi.<br />

Pemahaman penundaan produk inovatif dari aspek komunikasi pemasaran dan aspek<br />

kelangkaan konsumen sehingga dapat memberikan wawasan bagi pemasar dan pemerintah<br />

dalam memberikan pelayanan kepada konsumen dengan lebih baik. Jika program ini berhasil,<br />

manfaat keberhasilan program ini tidak hanya untuk pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat<br />

Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini memiliki kekuatan untuk memahami suatu fenomena<br />

yang tidak hanya dipahami dari sisi internal konsumen tetapi juga eksternal.<br />

Pemahaman aspek-aspek yang mempengaruhi penundaan sebaiknya juga dilakukan sejak<br />

dini, karena program konversi minyak tanah tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Rogers<br />

(1995) berpendapat bahwa tingkat kecepatan adopsi individu berbeda satu sama lain. Individu<br />

yang memiliki tingkat inovasi tinggi bisa menerima produk inovatif dengan cepat dibandingkan<br />

dengan individu yang memiliki tingkat kecenderungan apatis terhadap produk inovatif. Berkaitan<br />

dengan studi ini, subjek penelitian yang digunakan adalah masyarakat kelas bawah yang<br />

cenderung memiliki tingkat kemampuan ekonomi lemah, pendidikan rendah, dan persepsi risiko<br />

tinggi. Program konversi minyak tanah ke gas elpiji dipersepsi oleh masyarakat sebagai program<br />

yang menawarkan ketidakpastian karena masyarakat cenderung memiliki kecurigaan terlebih<br />

dahulu sebelum mengenal produk gas ini. Oleh karena itu, baik pemerintah maupun instansi<br />

terkait yaitu Pertamina dan distributor produk gas lainnya harus memahami faktor-faktor yang<br />

menyebabkan masyarakat melakukan penundaan adopsi. Hal ini penting dilakukan karena<br />

kesuksesan program konversi minyak tanah ke gas dapat menguntungkan semua pihak yaitu<br />

ekonomi negara, masyarakat, dan industri.<br />

18

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!