High Speed Machining Precision Tooling - Indobiz.biz
High Speed Machining Precision Tooling - Indobiz.biz
High Speed Machining Precision Tooling - Indobiz.biz
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
IndonesiaFeatures<br />
Meski Indonesia<br />
masih dalam situasi<br />
sulit, namun tetap<br />
menjanjikan bagi bisnis<br />
mesin-mesin bekas<br />
Para pedagang mesin-mesin bekas yang<br />
sudah mengamati perdagangan di Indonesia,<br />
di masa mendatang akan bermain dengan<br />
aturan baru. Pada pergantian tahun 2007/2008<br />
pemerintah memperketat ketentuan masuk untuk<br />
beragam barang-barang bekas. Namun segmensegmen<br />
seperti mesin perkakas dan mesin tekstil<br />
masih menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan<br />
bagi suplier asing, dimana pasar potensial ini masih<br />
kurang dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan<br />
asing hingga saat ini.<br />
Ada dua alasan mengapa para kalangan pengambil<br />
kebijakan ekonomi Indonesia menaggapi secara<br />
skeptis impor mesin-mesin bekas. Yang pertama<br />
harus dihindari adalah negara kepulauan ini jangan<br />
sampai digunakan sebagai tempat pembuangan<br />
barang rongsokan oleh negara-negara industri. Alasan<br />
lainnya adalah karena impor seperti itu menghambat<br />
industri lokal untuk berkembang di bidang pembuatan<br />
mesin. Hal tersebut menyebabkan bahwa selama ini<br />
arus impor barang-barang padat modal bekas pada<br />
dasarnya ditolerir untuk bidang industri di tanah air<br />
yang tidak memiliki produksi sendiri.<br />
Alternatif lebih murah<br />
mendapat sambutan<br />
Kebutuhan akan permesinan di sektor<br />
manufakturing masih sangat besar, sehingga<br />
antara lain mesin-mesin second hand<br />
tetap menjadi pilihan pertama bagi kebanyakan<br />
perusahaan industri. Di banyak sektor keberadaan<br />
mesin-mesinnya sudah sangat tua sementara<br />
persaingan internasional semakin menuntut tindakan<br />
modernisasi. Namun hal itu seringkali tidak dapat<br />
terpenuhi dengan sumberdaya lokal. Sebagai jalan<br />
keluar yang murah tetap saja impor mesin-mesin<br />
bekas yang secara teknis dapat menandingi tawaran<br />
murah dari China.<br />
Pada akhir tahun 2007 departemen perdagangan<br />
mengeluarkan peraturan impor mesin-mesin bekas.<br />
Peraturan pemerintah no 49/2007 tersebut efektif<br />
berlaku mulai 1 Februari 2008 dan sekaligus<br />
menggantikan peraturan no 39/2005 yang sudah<br />
berlaku sejak dua tahun lalu. Jumlah dan jenis mesin<br />
yang boleh diimpor khususnya komponen- komponen<br />
dipangkas oleh pihak yang berwenang. Jenis posisi<br />
tarif cukai yang relevan juga dibatasi dari sekitar<br />
1000 menjadi 300 lebih. Jumlah yang dihilangkan<br />
kebanyakan dari jenis mesin-mesin kecil serta<br />
berbagai komponen. Namun yang menonjol adalah<br />
di bidang teknologi informasi serta telekomunikasi,<br />
dimana diberlakukan pembatasan yang lebih ketat.<br />
Meskipun demikian perwakilan dari departemen<br />
perdagangan menekankan bahwa dengan pesyaratan<br />
tertentu mesin-mesin bekas yang ada dalam daftar<br />
negatif masih tetap boleh didatangkan. Untuk itu<br />
perlu dilampirkan izin dari departemen perindustrian.<br />
Macam barang bekas yang tidak boleh diimpor sejak<br />
2008 antara lain mesin turbin uap, mesin turbin<br />
air, mesin-mesin motor lainnya, alat pembakar,<br />
mesin pemanas, pemadam api, pistol semprot,<br />
mesin pemuat barang, mesin pemerah susu, mesin<br />
penyamak, pengelupas seta pengolah kulit, bagian<br />
dan suku cadang mesin perkakas, alat-alat kantor,<br />
mesin komputer, alat-alat telekomunikasi berkabel,<br />
mesin perekam, alat pemancar dan penerima<br />
gelombang dan kamera, mikroskop, kompas.<br />
Sebagai respon terhadap banyaknya permasalahan<br />
yang terjadi di sektor transportasi pada tahun 2007<br />
lalu, maka pengadaan gerbong-gerbong kereta bekas<br />
dan suku cadangnya, parasut dan bermacam kapal<br />
tidak lagi secara otomoatis dapat ditolerir.<br />
Namum demikian spektrum impor mesin-mesin bekas<br />
yang diperbolehkan masih tetap terbuka luas. Ragam<br />
mesin yang termasuk dalam daftar positif antara lain<br />
54<br />
indometalworking news Vol. 2 / 2008