01.09.2015 Views

frater CMM

| PESTA DON BOSCO DI TARAKAN | 'LINGKARAN BELASKASIH ...

| PESTA DON BOSCO DI TARAKAN | 'LINGKARAN BELASKASIH ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Indonesia<br />

Frater Lukas Mandagi.<br />

Frater Antonius Kodoati.<br />

FRATER LUKAS MANDAGI DAN<br />

FRATER ANTONIUS KODOATI EMPAT<br />

PULUH TAHUN FRATER<br />

Pada tanggal 11 Februari 2011 di Banjarmasin Frater Lukas Mandagi dan Frater Antonius Kodoati merayakan<br />

jubileum 40 tahun hidup membiara. Pesta ini dirayakan di Banjarmasin karena belum pernah ada pesta<br />

jubileum di situ, dan Frater <strong>CMM</strong> masih kurang dikenal di tempat itu. Pikiran yang melatarbelakangi<br />

perayaan jubileum itu adalah bahwa pesta ini dapat menimbulkan panggilan baru.<br />

Atas permohonan kedua jubilaris, pesta ini dirayakan<br />

secara sederhana, untuk menunjukkan solidaritas mereka<br />

dengan kaum miskin dan marginal.<br />

Bagi para jubilaris pesta ini bersifat luar biasa, karena<br />

dihadiri Uskup Banjarmasin, Mgr. Petrus Boddeng Timang<br />

dan Uskup Ambon, Mgr. Petrus Kanisius Mandagi MSC,<br />

kakak dari Frater Lukas. Vikjen keuskupan Banjarmasin,<br />

Pastor Theodorus Yuliono MSC, pastor paroki setempat,<br />

pastor Ignatius Alparis dan Pastor Frans Mandagi MSC,<br />

adik dari Frater Lukas, hadir juga. Tamu lain adalah<br />

anggota-anggota keluarga para jubilaris, biarawanbiarawati<br />

keuskupan Banjarmasin, para guru sekolahsekolah<br />

<strong>frater</strong> serta wakil-wakil paroki dan Legio Maria.<br />

Tantangan<br />

Perayaan Ekaristi jubileum berlangsung di ruang<br />

olahraga SMA Frater. Perayaan mulai dengan<br />

membacakan riwayat hidup kedua jubilaris. Frater Anton<br />

lahir pada tanggal 21 April 1951 di kampung Kokoleh,<br />

Sulawesi Utara. Frater Lukas lahir tanggal 18 Oktober<br />

1951 di kampung Kamangta, Sulawesi Utara. Sebagai<br />

gantian khotbah, kedua jubilaris bercerita mengenai<br />

hidup membiara mereka. Kedua <strong>frater</strong> menerangkan<br />

bahwa mereka sering merasa seakan-akan mereka harus<br />

mendaki sebuah gunung untuk mencapai tujuan yang<br />

ditargetkan. Akan tetapi mereka ‘juga sering menurun ke<br />

dalam lembah’ dan menghadapi tantangan-tantangan.<br />

Ada saat-saat mereka harus berhenti untuk melihat<br />

kembali bagaimana jalan panggilan mereka berlangsung,<br />

dan memperoleh energi yang baru. Mereka mengalami<br />

banyak kesulitan, namun setiap kali dapat bersandar<br />

pada dedikasi asli mereka, berdasarkan keyakinan<br />

bahwa merekalah ‘anak-anak yang dicintai, kepada siapa<br />

Allah berkenan.’ (bdk. Mk. 1: 11)<br />

Sesudah Misa ada pertemuan pesta dimana Uskup<br />

Mandagi, juga atas nama Uskup Banjarmasin,<br />

berpidato. Ia menyebut kedua <strong>frater</strong> orang-orang<br />

15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!